Nasional Mondial Ekonomi Megapolitan Olahraga Rona The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Edisi Weekend Foto Video Infografis
Kebocoran ONWJ I Nelayan Pesisir Karawang Semakin Tak Berdaya

Tumpahan Minyak Sulit Dihentikan

Foto : ISTIMEWA
A   A   A   Pengaturan Font

Penggiat lingkungan mendesak PT Pertamina lebih serius mengurus warga terdampak, karena tumpahan minyak sampai sekarang masih sulit dihentikan.

JAKARTA - Upaya penghentian kebocoran pipa di Anjungan YYA-1, ONWJ di pesisir Karawang oleh PT Pertamina Hulu Energi (PHE) dinilai belum membuahkan hasil. Hingga sekarang, berdasarkan pemantauan di lapangan, tumpahan minyak terus mencemari 12 desa dan empat muara sungai di sekitar wilayah Karawang hingga Teluk Jakarta.

"Ini artinya, secara teknis dan teknologi yang digunakan untuk meminimalkan risiko pencemaran belum berhasil di tekan. Tumpahan minyak ONWJ di Pesisir karawang belum ada tanda tanda berkurang, tegas Faisal M Jasin, Natural Resource and Environment (NRE) Monitoring, kepada Koran Jakarta, Kamis (29/8).

Faisal mengatakan apabila hal dibiarkan terus maka risiko sosial dan ekonomi akan terus dihadapi oleh masyarakat, sementara risiko lingkungannya bukan saja biota laut yang terancam kehidupannya, namun juga ekosistem laut secara keseluruhan karena semakin meluas.

"Harapan kita, agar Pertamina melakukan isolasi area tumpahan minyak, juga belum berhasil dilakukan, apalagi kita berharap kapan tumpahan minyak itu berhenti? Ini sejak 12 Juli lho, sudah dua bulan lebih," ujarnya.

Penggiat lingkungan ini mengaku khawatir masyarakat terdampak tumpahan minyak ini, yang secara ekonomi hidup dan menggantungkan diri sebagai nelayan tidak mampu lagi bertahan. "Tidak bisa juga masyarakat nelayan diberdayakan untuk mengangkat minyak yang kita semua tahu bahwa itu limbah B3 yang pada akhirnya akan berdampak kepada kesehatan masyarakat sendiri."

Menurut Faisal, perlu adanya mediasi yang difasilitasi oleh pemerintah, baik pemerintah daerah maupun pemerintah pusat dalam hal ini Kementerian LHK. Mediasi ini diperlukan agar bisa memastikan langkah langkah penyelesaian masalah sosial, ekonomi maupun ekologinya.

Upaya Maksimal

VP Relations Pertamina Hulu Energi (PHE), Ifki Sukarya, dalam keterangan persnya mengatakan perusahaan berupaya optimal dalam penanganan Anjungan YYA, baik untuk well control maupun untuk menangani tumpahan minyak di offshore maupun onshore. "Beberapa pihak memang digandeng membantu penanganan anjungan, hal ini sebagai upaya terbaik penanganan di lokasi dengan tetap mengutamakan aspek keselamatan, dan kami pastikan semua operasi penanganan Anjungan YYA di bawah pimpinan Incident Commander PHE dan dikoordinasikan dengan Incident Management Team (IMT) PHE," jelasnya.

Ifki mengatakan PHE ONWJ memakai perusahaan well control kelas dunia, Boots & Coots untuk mematikan sumur YYA-1.Perusahaan asal AS itu berpengalaman dan telah terbukti menghentikan insiden serupa, dengan skala jauh lebih besar di Lapangan Macondo, Teluk Meksiko, Amerika Serikat.

Adapaun untuk penanganan tumpahan minyak, tambah Ifki, PHE ONWJ menggandeng putra-putri terbaik Indonesia di anak perusahaan Pertamina, seperti Pertamina Patra Niaga, Pertamina Trans Kontinental, hingga Pelita Air Services, serta Elnusa untuk penyediaan tambahan peralatan penanggulangan tumpahan minyak dan penyediaan jasa operasional di lapangan. suh/E-12

Komentar

Komentar
()

Top