Nasional Mondial Ekonomi Megapolitan Olahraga Rona The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Edisi Weekend Foto Video Infografis
Bencana Alam

Tujuh Rumah Roboh akibat Tanah Bergerak di Lebak

Foto : ANTARA/Mansyur

Rumah warga terdampak bencana tanah bergerak di Kecamatan Cimarga Kabupaten Lebak terancam roboh karena bagian dinding dan penyanggah atap terlepas.

A   A   A   Pengaturan Font

LEBAK - Sedikitnya tujuh rumah di Kampung Jampang Kuning, Desa Sidomanuk, Kecamatan Cimarga, Kabupaten Lebak, Provinsi Banten, roboh karena tanah bergerak. Bencana itu tidak menimbulkan korban jiwa.

"Semua rumah yang roboh itu karena dinding retak-retak dan terlepas dari penyanggah bagian atap," kata Kepala Seksi Kedaruratan dan Logistik Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Lebak Agus Reza Faisal di Lebak, Senin (14/3).

Terdapat 41 rumah di lokasi tanah bergerak di Kampung Jampang Kuning, sedangkan 73 rumah lainnya sudah direlokasi ke tempat yang lebih aman.

Pemerintah daerah sudah akan merelokasi 41 rumah itu, namun pemilik menolaknya. "Jika mereka tidak menolak, mereka sudah direlokasi bersama 73 rumah lainnya," kata Reza.

Pemerintah daerah sudah mengajukan kepada Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) untuk merelokasi 41 rumah warga di Kampung Jampang Kuning, Kecamatan Cimarga, dan 46 rumah di Kampung Cihuni Curug Panjang Kecamatan Cikulur.

Jumlah total rumah yang diajukan akibat dampak tanah bergerak sebanyak 87 rumah. "Kami berharap tahun ini BNPB bisa merelokasi rumah-rumah tersebut," kata Agus.

Ketua RT 02/09 Kampung Jampang Kuning, Desa Sidomanik, Sarnata mengatakan saat ini masyarakat yang rumahnya roboh tinggal di tenda pengungsian yang didirikan oleh relawan Taruna Siaga Bencana (Taruna).

Kondisi warga korban bencana tanah bergerak cukup memprihatinkan, karena belum direlokasi ke tempat yang lebih aman.

Kondisi bangunan rumah yang roboh diperkirakan akan bertambah karena curah hujan di daerah itu cenderung meningkat. Curah hujan terjadi dari pagi, siang hingga malam hari. "Kami minta pada malam hari sebaiknya warga mengungsi ke tempat yang aman," katanya.

Sementara itu, Marhudi (45) warga Jampang Kuning mengatakan kondisi rumahnya cukup parah pada bagian ruang depan, tengah, kamar, dan toilet.

Butuh Bantuan Pangan

Korban bencana tanah bergerak di Kampung Jampang Kuning membutuhkan bantuan pangan dari Badan Penanggulangan Bencana Daerah ( BPBD) setempat.

"Kami berharap warga dapat bantuan beras untuk memenuhi ketersediaan pangan," kata Ketua Rt 02/09 Kampung Jampang Kuning, Sarnata.

Masyarakat di wilayahnya yang terdampak tanah bergerak tahun 2019 kini kondisinya cukup memprihatinkan, karena belum jelas dilakukan relokasi.


Redaktur : Sriyono
Penulis : Antara

Komentar

Komentar
()

Top