Nasional Mondial Ekonomi Megapolitan Olahraga Rona The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Edisi Weekend Foto Video Infografis
Polisi Meninggal Dunia l Bripka Matheus Luka Tembak di Bagian Kepala

Tujuh Orang Diperiksa

Foto : istimewa
A   A   A   Pengaturan Font

Polisi terus menelusuri tewasnya Bripka Matheus. Hingga saat ini, polisi belum bisa menyimpulkan kematian Matheus karena bunuh diri atau ditembak oleh orang lain.

Jakarta -Tujuh orang diperiksa untuk mengungkap kasus pembunuhan anggota Bantuan Kendali Operasi (BKO) Satgas Anti Teror Polda Metro Jaya, Bripka Matheus de Haan, 53 tahun. Dia ditemukan tergeletak dengan wajah tertutup kupluk dengan kepala berdarah-darah di Area TPU Mutiara Pancoran Mas, Depok, Senin (31/12).

"Baru tujuh orang saksi yang telah kita periksa terkait kematian Bripka M, " ucap Kapolresta Depok Kombes Didik Sugiarto, di Depok, Selasa (1/1)
Mantan Wadirkrimum Polda Metro Jaya ini menuturkan untuk memastikan penyebab kematian korban masih terus berupaya mengumpulkan petunjuk dan keterangan lain

Secara terpisah, Kabid Humas Polda Metro Jaya Argo Yuwono mengatakan, Polisi menyelidiki penyebab kematian Bripka Matheus. "Kami sedang melakukan pengembangan dahulu atas penyebab kematian Bripka Matheus," kata Argo.

Informasi yang berhasil dikumpulkan, Bripka Matheus tiba sekitar pukul 17.00 WIB di Polsek Pancoran Mas hanya sekedar santai minum kopi.

Setelah itu ada beberapa anggota yang langsung mengajak ngobrol korban sambil minum kopi "Semenjak BKO dinas di Satgas, baru itu korban main lagi ke Polsek. Dulu korban anggota di unit Patroli Sabhara," kata Aiptu D, anggota Polres Depok.

Setelah mendapat informasi ada seseorang tergeletak di lahan kosong depan pintu gerbang TPU Wakaf Mutiara, Aiptu D langsung ke lokasi mengamankan dari kerumunan massa yang memenuhi lokasi kejadian.

Saat ditemukan, senjata api jenis six sower kepunyaan korban masih berada di sarung pistol dengan keadaan sudah sedikit naik seperti digunakan di pinggang sebelah kiri.

"Lalu ada anggota dari Polres mencoba menetralkan senjata korban tersebut dengan dua kali kokang keluar satu peluru dan tersisa delapan peluru di dalam magazine," bebernya.

Selain itu, senjata api korban masih ada, di saku kantong celana kirinya ada dua HP jenis blackberry dan android dan kunci motornya Honda Beat masih ada di samping korban.

"Dari keterangan saksi-saksi sempat terdengar suara ledakan sekali setelah azan magrib. Penjaga TPU melihat korban sudah tergeletak di depan gerbang di lahan parkiran. Korban sempat disangka sedang tiduran setelah melihat darah banyak di kepala langsung manggil warga dan ketua RT setempat lalu melapor ke babinkamtibmas setempat," ujarnya.

Penyebab Kematian

Bripka Matheus ditemukan terkapar di depan pemakaman di Pancoran Mas, senin (31/12) malam. Ada darah keluar dari belakang kepalanya yang tertutup kupluk hitam. Polisi menemukan senjata api korban berikut HP dan motornya.

Sementara itu, Perwira Urusan Hubungan Masyarakat Polresta Depok, Inspektur Dua I Made Budi meninggal dunia diduga ditembak orang yang tidak dikenal. Matheus luka tembak pada bagian kepala dengen peluru menembus kepala

"Dugaan sementara karena tewas karena luka tembak," kata Perwira Urusan Hubungan Masyarakat Polresta Depok, Inspektur Dua I Made Budi saat dikonfirmasi di Jakarta, Selasa (1/1).

Made belum dapat memastikan korban tewas dibunuh atau bunuh diri namun polisi telah olah tempat kejadian perkara (TKP) guna menyelidiki penyebab kematian anggota Polresta Depok tersebut.

Made menambahkan jasad Matheus telah menjalani otopsi kemudian dimakamkan di Tempat Pemakaman Umum (TPU) Kepala Dua Depok Jawa Barat pada Selasa ini.

Sebelumnya, warga menemukan Bripka Matheus yang mengenakan penutup kepala terluka pada bagian kepala di TPU Mutiara Pancoran Mas Depok, Senin (31/12) pukul 18.30 WIB.

Warga bersama anggota Polsek Pancoran Mas membawa korban ke Rumah Sakit Bhakti Yuda namun anggota yang diperbantukan pada Satuan Tugas Antiteror Polda Metro Jaya itu telah meninggal.jon/p-5


Redaktur : M Husen Hamidy
Penulis : Yohanes Abimanyu

Komentar

Komentar
()

Top