Logo

Follow Koran Jakarta di Sosmed

  • Facebook
  • Twitter X
  • TikTok
  • Instagram
  • YouTube
  • Threads

© Copyright 2024 Koran Jakarta.
All rights reserved.

Rabu, 27 Mei 2020, 06:30 WIB

Tujuannya untuk Membangkitkan Kesadaran Warga tentang Bahaya Covid-19

Foto: Foto: Istimewa

Tahap ketiga Pemberlakuan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) tersebut mulai 26 Mei hingga 8 Juni 2020, setelah Pemerintah Kota (Pemkot) Surabaya bersama Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Sidoarjo dan Gresik, melakukan evaluasi bersama Pemerintah Provinsi Jawa Timur (Pemprov Jatim), Minggu (24/5).

Dalam pelaksanaan di lapangan, penanggung jawab operasional PSBB adalah masing-masing kepala daerah. Sifat pelaksanaan perpanjangan PSBB tersebut kini lebih melibatkan berbagai unsur masyarakat, dengan protokol kesehatan yang diperketat.

Pemkot Surabaya sendiri terus memasifkan gerakan untuk membendung penyebaran Covid-19, salah satunya dengan menginisiasi gerakan "Kampung Wani Jogo Suroboyo" yang tersebar di seluruh RW se-Kota Surabaya.

Untuk mengupas hal tersebut, Koran Jakarta mewawancarai Wakil Sekretaris Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Surabaya, Irvan Widyanto. Berikut petikan wawancaranya.

Bisa dijelaskan persiapan gerakan "Kampung Wani Jogo Suroboyo" ini?

Dimulai kemarin (Senin) dengan mengumpulkan seluruh camat dan kepala puskesmas se-Surabaya. Dalam rapat itu, disosialisasikan tentang organisasi Satgas ini beserta tugas-tugasnya. Setelah SK-nya dibuat oleh para camat, lalu disosialisasikan secara massif. Di sini, camat harus mampu memotivasi Satgas tersebut supaya betul-betul bergerak sesuai dengan tugasnya masing-masing.

Bisa dijelaskan tentang gerakan ini?

Kami sengaja memberi nama "Kampung Wani Jogo Suroboyo" karena sesuai dengan karakter arek-arek Suroboyo yang memiliki karakter wani (berani), wani sak sembarange (menghadapi semua). Gerakan ini semuanya berbasis masyarakat atau warga. Sebab, memang sudah saatnya pelibatan warga dilakukan secara maksimal karena kondisi ini tidak bisa ditangani oleh pemerintah saja, melainkan harus bersama-sama dengan warga. Makanya, ketika di tingkat kota ada Satuan Gugus Tugas, yang diimplementasikan di tingkat RW atau kampung. Nantinya, struktur mana saja yang bisa diimplimintasikan akan diadopsi di "Kampung Wani Jogo Suroboyo" ini.

Bagaimana pelaksanaannya?

Akan ada empat Satgas yang tugasnya berbeda-beda, yaitu Satgas Wani Sehat, Satgas Wani Sejahtera, Satgas Wani Jogo, dan Satgas Wani Ngandani. Tugas Satgas Wani Sehat adalah melakukan pemantauan terhadap pasien ODP, PDP, OTG, dan konfirmasi rawat jalan dari gugus tugas kota/ kecamatan. Kemudian melakukan pendataan terhadap warga yang kontak erat dengan pasien, dan bertugas melaporkan kepada puskesmas, kelurahan, dan kecamatan bila ada warganya yang terindikasi gejala Covid-19.

Tugas Satgas Wani Sejahtera adalah mengidentifikasi kebutuhan permakanan pasien ODP, PDP, OTG, dan konfirmasi rawat jalan dengan kriteria yang sudah ditentukan. Kemudian mengidentifikasi warga terdampak yang tidak mampu, dan melakukan upaya penanganan terhadap warga terdampak secara gotong-royong, serta memastikan bantuan sosial pemerintah sampai ke penerima.

Lalu tugas Satgas Wani Jogo adalah pembatasan dan pencatatan orang dan kendaraan yang keluar-masuk (one gate system). Kemudian membuat jadwal jaga kampung, dan memantau serta memastikan warga yang isolasi mandiri untuk tidak keluar lingkungan rumah.

Selanjutnya, tugas Satgas Wani Ngandani adalah memberikan informasi dan edukasi kepada warga terkait pencegahan dan penanganan Covid-19, melakukan komunikasi dengan berbagai pihak terkait Covid-19, dan melaporkan perkembangan penanganan ODP, PDP, OTG, dan confirm rawat jalan melalui aplikasi lawancovid-19. surabaya.go.id.

Harapannya?

Jadi, sebenarnya Bu Wali sudah mengeluarkan banyak Surat Edaran. Nah, satgas ini nanti yang akan menjalankannya dan menertibkannya. Ketika di tingkat kampung sudah bisa dikendalikan, maka di hilir yang di tingkat kota akan lebih mudah terkendalikan karena sudah selesai di tingkat kampungnya masing-masing. Kasus Covid-19 dapat ditekan, tentunya melalui tangan-tangan warga sendiri. Di samping itu, goal-nya adalah tumbuhnya kesadaran warga tentang bahaya Covid-19 ini, sehingga ketika sudah sama-sama sadar, mereka tidak lagi keluar rumah jika memang tidak penting, sadar dengan sendirinya memakai masker dan cuci tangan. selocahyo/P-4

Redaktur: Khairil Huda

Penulis:

Tag Terkait:

Bagikan:

Portrait mode Better experience in portrait mode.