Nasional Mondial Ekonomi Megapolitan Olahraga Rona The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Edisi Weekend Foto Video Infografis

Tuchel Ingin Chelsea Bangkit saat Kontra Porto

Foto : John Walton/AFP
A   A   A   Pengaturan Font

SEVILLE - Awal tenang Thomas Tuchel sebagai pelatih Chelsea terhenti akhir pekan lalu. West Bromwich Albion menjadi tim tamu pertama yang mencetak lima gol di Stamford Bridge dalam 10 tahun terakhir, Sabtu (3/4).
Kartu merah yang diterima Thiago Silva pada awal laga memainkan peran besar dalam kekalahan mengejutkan Chelsea dengan skor 5-2. Hasil itu juga mengakhiri 14 pertandingan tak terkalahkan Tuchel sejak menggantikan Frank Lampard yang dipecat pada Januari silam.
Pelatih asal Jerman itu sekarang harus menunjukkan bahwa dia bisa menghadapi kesulitan pertamanya sejak melatih klub London barat itu. "Ini alarm untuk membangunkan. Kami akan mendapatkan respon yang tepat," ujar Tuchel.
"Penting bagi kami untuk mencernanya. Sekarang kami harus mengambil tanggung jawab masing-masing, termasuk saya. Kami tidak bisa, setelah 15 atau 14 pertandingan, kehilangan akal sehat kami. Kami tidak bisa menghilangkan kepercayaan yang kami miliki pada para pemain ini," sambungnya.
Seruannya untuk tenang tidak didengar oleh beberapa anggota skuadnya. Ada laporan tentang bentrokan di tempat latihan pada hari Minggu antara Antonio Rudiger dengan Kepa Arrizabalaga.
Respons cepat diperlukan pada pertandingan leg pertama perempat final Liga Champions melawan Porto, Kamis (8/4) dini hari WIB. Itu menjadi pertandingan pertama dari dua laga yang berlangsung di Seville, Spanyol, karena pembatasan perjalanan antara Portugal dan Inggris akibat virus korona.
Porto tampil mengesankan saat menyingkirkan Juventus di babak 16 besar. Karena itulah "The Blues" harus berjuang untuk menang. Hasil apa pun selain melaju ke semifinal Liga Champions pertama bagi Chelsea sejak 2014 akan dipandang sebagai kekecewaan besar.
Hasil yang mengesankan sejak dilatih Tuchel telah menutupi beberapa celah yang menyebabkan kepergian Lampard, tapi itu masih harus diselesaikan.
Hakim Ziyech, Timo Werner, dan Kai Havertz direkrut Chelsea dengan pengeluaran besar-besaran 220 juta euro (3,7 triliun rupiah) di bursa transfer musim panas lalu. Namun hingga sekarang, ketiganya masih harus tampil bagus untuk memenuhi label harga mereka yang lumayan mahal.
Tuchel telah memanfaatkan kekuatan Chelsea secara maksimal untuk secara konsisten melakukan rotasi, terutama di lini serang. Tetapi kurangnya gol telah menjadi masalah yang terus-menerus. "The Blues" hanya mencetak 13 gol dalam 11 pertandingan terakhir mereka di Liga Inggris.
Werner hanya mencetak satu gol dalam 18 pertandingan terakhirnya untuk klub dan negaranya. Kepercayaan dirinya yang rapuh kembali terpukul ketika kegagalannya membantu Makedonia Utara mengklaim kemenangan mengejutkan di kualifikasi Piala Dunia pekan lalu.
Waktunya telah tiba bagi Tuchel untuk membuat beberapa keputusan besar jika dia ingin tampil lebih baik dari musim lalu ketika membimbing Paris Saint-Germain ke final Liga Champions. ben/AFP/S-2


Redaktur : Sriyono
Penulis : Benny Mudesta Putra

Komentar

Komentar
()

Top