Nasional Mondial Ekonomi Megapolitan Olahraga Rona The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Edisi Weekend Foto Video Infografis
Konferensi Tingkat Tinggi

Trump Pertimbangkan Bertemu Kim Jong-un di Panmunjom

Foto : istimewa

Kawasan Demiliterisasi - Presiden Korsel, Moon Jaein (kanan) mendampingi Pemimpin Korut Kim Jong-un saat menerima karangan bunga dari dua anak di Desa Panmunjom, kawasan demiliterisasi, Jumat (27/4). Desa Panmunjom ini juga dipertimbangkan Presiden AS Donald Trump sebagai alternatif lokasi pertemuannya dengan Kim Jong-un.

A   A   A   Pengaturan Font

WASHINGTON DC - Presiden Amerika Serikat (AS), Donald Trump, mulai menimbang- nimbang lokasi pertemuannnya dengan Pemimpin Korea Utara (Korut) Kim Jongun.

Trump serius mempertimbangkan Panmunjom sebagai lokasi pertemuan dengan Kim Jong-un. Seperti diberitakan Yonhap Senin (30/4/), Trump menyiratkan memakai Panmunjom melalui kicauan di Twitter.

Selama pekan kemarin, Trump terus membahas lokasi pertemuan itu di Gedung Putih. Trump bahkan menelepon Presiden Korea Selatan (Korsel), Moon Jae-in, pada Minggu (29/4).

Panmunjom adalah kawasan demiliterisasi atau Demilitarized zone (DMZ) yang masuk di wilayah Korsel. Panmunjom menjadi lokasi pertemuan antara Moon dengan Kim pada Jumat (27/4).

Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) Antar-Korea Ketiga itu merupakan kali pertama dilaksanakan di wilayah Korsel sejak 2000 dan 2007. "Banyak negara dipertimbangkan.

Namun, bisakah Rumah Perdamaian menjadi lokasi paling penting, abadi, dan representatif? Hanya bertanya!" kata Trump.

Sebelum dia menuliskan kicauan tersebut, sempat beredar isu kalau tuan rumah pertemuan Trump dan Kim mengerucut ke dua negara; Singapura dan Mongolia.

Singapura menjadi pertimbangan pilihan selain infrastruktur dan keamanan yang lebih baik, negara itu juga masih bisa dijangkau oleh Korut.

Kemudian, Singapura juga pernah menjadi tuan rumah pertemuan bersejarah dua negara yang berseteru, yakni Tiongkok dan Taiwan di November 2015.

Namun, Perdana Menteri Singapura, Lee Hsien Loong, berkata kalau dia masih belum menerima permintaan dari AS maupun Korut.

"Lokasi pertemuan itu harus disetujui baik oleh Korut maupun AS, dan saya ragu mereka telah mencapai kesepakatan itu," kata Lee.

Indonesia juga menawarkan diri sebagai lokasi pertemuan Kim dan Trump yang dijadwalkan dihelat Mei atau awal Juni tersebut. Pernyataan tersebut disampaikan langsung oleh Presiden Joko Widodo (Jokowi) di Istana Merdeka Senin.

Pertemuan tersebut dihadiri oleh Duta Besar Korut, An Kwangil, dan Duta Besar Korsel, Kim Chang-beom. Sementara bagi Kim, dia menjadi Pemimpin Korut pertama yang menginjakkan kaki di Korsel sejak Perang Korea 1950- 1953.

Pejabat yang mengetahui pembicaraan Trump dan Moon itu berujar, Presiden 71 tahun tersebut begitu suka dengan ide untuk menggelar pertemuan di Panmunjom.

"Trump sangat menyukai citra yang ditampakkan KTT Antar-Korea itu, serta fakta pertemuan itu disiarkan langsung," kata sumber tersebut.

Sementara itu, Presiden Korea Selatan, Moon Jae-in mengatakan Trump layak dan berhak mendapatkan Nobel Perdamaian.

Menurutnya, Presiden Amerika Serikat itu telah berperan besar atas suksesnya KTT Antar-Korea yang membawa perdamaian penting bagi Korea Utara dan Korea Selatan. ils/AFP/P-4


Redaktur : Khairil Huda
Penulis : Ilham Sudrajat, AFP

Komentar

Komentar
()

Top