Nasional Mondial Ekonomi Megapolitan Olahraga Rona The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Edisi Weekend Foto Video Infografis
Krisis Semenanjung Korea

Trump Minta Pentagon Kurangi Pasukan AS di Korsel

Foto : AFP/Amber I SMITH

T injau Pasusu kan AS l Menteri Pertahanan Amerika Serikat, Jim Mattis, saat melakukan peninjauan pasukan AS yang ditempatkan di Korsel, pada Oktober lalu. Pada Kamis (3/5), Presiden Donald Trump, meminta Pentagon untuk mempersiapkan opsi pemangkasan pasukan AS di Korea untuk menyambut KTT AS-Korut.

A   A   A   Pengaturan Font

WASHINGTON DC - Presiden Amerika Serikat (AS), Donald Trump, telah memerintahkan Pentagon untuk menyiapkan opsi untuk menarik pasukan Amerika di Korea Selatan (Korsel), hanya beberapa minggu sebelum ia mengadakan pertemuan penting dengan pemimpin Korea Utara (Korut), Kim Jong-un.

"Memangkas pasukan tidak dimaksudkan untuk menjadi alat tawar-menawar dalam pembicaraan antara Trump dengan Kim tentang program senjata nuklirnya," kata para pejabat AS.

Dalam pernyataannya, para pejabat AS itu mengakui bahwa perjanjian damai antara kedua Korea dapat mengurangi kebutuhan terhadap 28.500 personel tentara AS yang kini ini ditempatkan di Semenanjung Korea.

Presiden Trump telah bertekad untuk menarik pasukan dari Korsel dengan alasan bahwa AS tidak cukup mendapat kompensasi untuk biaya mempertahankan mereka, serta keberadaan pasukan terutama untuk melindungi Jepang dan beberapa dekade kehadiran militer Amerika tidak mencegah Korut menjadi ancaman nuklir.

Antara AS dan Korsel sempat berselisih mengenai negosiasi tentang bagaimana membagi membiayai pasukan militer. Berdasarkan perjanjian yang berakhir pada pengujung 2018, Korsel membayar sekitar setengah biaya pemeliharaan prajurit yang senilai 800 juta dollar AS per tahun. Sementara pemerintahan AS menuntut agar Korsel membayar seluruh biaya kehadiran militer AS.

Perintah Trump telah mengguncang pejabat Pentagon dan lembaga-lembaga lain, yang khawatir bahwa pengurangan apapun dapat melemahkan aliansi AS dengan Korsel, serta dan menimbulkan kekhawatiran saat AS memulai negosiasi nuklir yang berisiko dengan Korut. Pekan ini pemerintah.Para pejabat menolak untuk mengatakan apakah Trump mencari opsi secara penuh atau parsial, meskipun penarikan penuh tidak mungkin dilakukan.

Akan tetapi pertemuan Trump dan Kim bisa menimbulkan elemen baru yang tidak dapat diprediksi. Antusiasmenya untuk pertemuan itu, dan prospek mengakhiri konflik militer hampir berusia hampir 70 tahun antara kedua Korea, telah menimbulkan kekhawatiran bahwa ia mungkin menawarkan pemangkasan pasukan dengan imbalan konsesi dari Kim.

Perlu Negosiasi

Menteri Pertahanan AS, Jim Mattis, sempat menyatakan kekhawatiran tersebut pada Jumat pekan lalu ketika ia menyarankan bahwa masa depan kehadiran militer AS mungkin akan dibahas dalam pertemuan Trump-Kim.

"Itu adalah bagian dari masalah yang akan kami bahas dalam negosiasi dengan sekutu kami terlebih dahulu, dan tentu saja dengan Korut," kata Mattis.

Sementara itu seorang sarjana Korea di Georgetown University, Victor D Cha, menyatakan bagi Trump, penarikan pasukan akan memiliki banyak manfaat. "Itu akan jadi keuntungan politiknya, menyelamatkan uang AS dan memberinya nilai penting dalam negosiasinya dengan Kim. Tapi dari perspektif persekutuan AS-Korea Selatan, hal itu akan mewakili pengurangan besar," pungkas Cha.

SB/New York Times/I-1


Redaktur : Ilham Sudrajat
Penulis : Selocahyo Basoeki Utomo S

Komentar

Komentar
()

Top