Nasional Mondial Ekonomi Megapolitan Olahraga Rona The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Edisi Weekend Foto Video Infografis
Konflik Semenanjung Korea I Korut Bebaskan 3 Tahanan Warga AS

Trump: KTT AS-Korut di Singapura

Foto : SAUL LOEB /AFP

Sambut Tahanan l Presiden AS, Donald Trump (tengah kiri) berjabat tangan dengan Kim Dong-chul (ke-3 dari kanan) yang tiba di Pangkalan Militer Bersama Andrews dengan 2 rekan tahanan lainnya yaitu Kim Hak-song (kanan) dan Tony Kim (depan kiri), Kamis (10/5) dini hari. Pembebasan 3 tahanan ini dilakukan jelang KTT AS-Korut yang rencananya digelar di Singapura pada 12 Juni.

A   A   A   Pengaturan Font

Presiden Trump akhirnya mengumumkan lokasi dan waktu pertemuan tingkat tinggi dengan pemimpin Korut, Kim Jong-un.

WASHINGTON DC - Presiden Amerika Serikat (AS), Donald Trump, pada Kamis (10/5) mengumumkan bahwa pertemuan tingkat tinggi AS-Korea Utara (Korut) akan digelar di Singapura pada 12 Juni mendatang.

"Kami berdua berupaya untuk mewujudkan momentun khusus bagi perdamaian dunia," demikian cuit Trump di akun media sosialnya.

Pengumuman lokasi dan tanggal KTT AS-Korut, diumumkan selang beberapa jam setelah 3 tahanan warga AS yang dibebaskan Pyongyang tiba di AS.

Sejumlah pejabat AS mengatakan bahwa langkah Pyongyang itu telah menyingkirkan rintangan utama yang terakhir dalam KTT AS-Korut yang akan fokus membahas denuklirisasi, sehingga Presiden Trump dipastikan akan semakin mengapresiasi langkah yang telah diambil Korut.

Jika pertemuan antara Trump dangan pemimpin Korut, Kim Jong-un, benar-benar terjadi, maka akan tercatat untuk pertama kalinya seotang Presiden AS bertemu langsung dengan pemimpin Korut.

Walau kondisi-kondisi jelang pelaksanaan KTT AS-Korut menunjukkan cairnya kekakuan diplomasi, masih belum pasti seperti apa kesepakatan antara AS-Korut yang akan dibahas dan diprediksi bakal dicapai.

Selama satu dekade ini, ancaman nuklir dari Korut semakin berkembang dan saat ini dipercaya Pyongyang telah menguasai teknologi misil balistik antarbenua yang memiliki hulu ledak nuklir yang telah bisa menjangkau daratan AS.

Presiden Trump telah berjanji tak akan membiarkan misil Korut menjangkau AS dan menuntut agar Korut untuk meninggalkan program senjata pemusnah massalnya. Namun sejauh ini, Pyongyang belum menunjukkan tanda-tanda untuk menghentikan program persenjataan nuklirnya. Korut sejauh ini meminta jaminan pada AS agar tak menjatuhkan rezim yang berkuasa di Korut jika program nuklirnya dihentikan.

Tahanan Bebas

Sebelumnya, Presiden Trump dilaporkan telah menyambut tiga mantan tahanan asal AS, yang mendarat di Pangkalan Militer Gabungan Andrews, Maryland, pada Kamis (10/5) dini hari. Ke-3 tahanan itu dibebaskan setelah Menteri Luar Negeri AS, Mike Pompeo, melakukan perjalanan ke Pyongyang pada April lalu.

Atas pembebasan ini, Trump telah menyatakan rasa terima kasih kepada Kim Jong-un serta yakin pada pertemuan puncak nanti akan berjalan lancar. Trump dan istrinya, Melanie, naik ke pesawat itu, yang tiba sekitar pukul 02.40 (13.40 WIB), selama beberapa menit sebelum mantan tahanan tersebut keluar, berjabat tangan dengan presiden dan melambaikan tangan ke awak media dan anggota militer.

"Terus terang, kami pikir itu tidak akan terjadi dan akhirnya terjadi," kata Trump setelah berterima kasih kepada Kim karena membebaskan tahanan tersebut.

Trump mengatakan dia benar-benar percaya Kim ingin membawa Korut "ke dunia nyata" dan berharap terobosan besar pada pertemuan yang mereka rencanakan.

Mereka adalah penginjil Korea-AS bernama Kim Dong-chul, yang ditahan pada 2015, Kim Sang-duk alias Tony Kim, yang menghabiskan satu bulan mengajar di Universitas Sains dan Teknologi Pyongyang (PUST), yang didanai asing sebelum ditangkap pada 2017, dan Kim Hak-song, yang juga mengajar di PUST dan ditahan pada tahun lalu.

Ant/AFP/I-1


Redaktur : Ilham Sudrajat
Penulis : Antara, AFP

Komentar

Komentar
()

Top