Nasional Mondial Ekonomi Megapolitan Olahraga Rona The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Edisi Weekend Foto Video Infografis
Politik AS

Trump Bacakan Pidato Kenegaraan 5 Februari

Foto : AFP/Jim WATSON

Undangan Pelosi l Ketua DPR Amerika Serikat, Nancy Pelosi, saat menggelar konferensi pers di Capitol Hill, Washington DC, pekan lalu. Pelosi pada Senin (28/1) mengundang Presiden Donald Trump untuk membacakan pidato kenegaraan tahunan pada 5 Februari mendatang.

A   A   A   Pengaturan Font

WASHINGTON DC - Pemimpin Partai Demokrat di Kongres yang juga menjabat sebagai ketua Dewan Perwakilan Rakyat Amerika Serikat (AS), Nancy Pelosi, pada Senin (28/1) mengatakan bahwa Presiden AS, Donald Trump, telah setuju untuk membacakan pidato kenegaraan tahunan pada 5 Februari mendatang.

Awalnya Pelosi mengundang Trump untuk menyampaikan pidato kenegaraan pada Selasa (29/1), namun undangan itu dibatalkan karena alasan tak bisa memberikan jaminan keamanan akibat penutupan pemerintahan dan presiden baru bisa berpidato dihadapan Kongres hingga pemerintahan federal beroperasi seluruhannya.

"Saya mengundang Anda (Presiden Trump) untuk menyampaikan pidato kenegaraan sebelum sesi sidang bersama Kongres pada 5 Februari 2019 di Gedung Parlemen," demikian bunyi surat undangan Ketua DPR, Nancy Pelosi, pada Presiden Trump.

Dalam pernyataannya, Pelosi mengatakan bahwa ia dan Trump telah sama-sama menyetujui tanggal tersebut untuk menyampaikan pidato kenegaraan.

Tak lama setelah pengumuman Pelosi, juru bicara Gedung Putih, Sarah Sanders, mengatakan dalam sebuah taklimat bahwa Presiden Trump amat menantikan untuk berbicara pada rakyat AS dalam pidato kenegaraan tahunan di Kongres.

Rugikan Perekonomian

Penetapan waktu pidato kenegaraan tahunan Trump pada 5 Februari itu hanya selang 10 hari sebelum tenggat parlemen dan presiden untuk menyepakati paket undang-undang keamanan di perbatasan yang selama ini menjadi alasan bagi ditutupnya pemerintahan AS.

Sengketa anggaran antara presiden dan Kongres AS itu menyebabkan ditutupnya sebagian pemerintahan AS dan mengakibatkan lebih dari 800 ribu PNS federal tak digaji selama 5 pekan.

Dalam laporan Dinas Anggaran Kongres yang dipublikasikan pada Senin, gaji PNS federal akan dibayar secara surut dan kerugiaan akibat penutupan pemerintahan telah merugikan perekonomian AS sebesar 11 miliar dollar AS.

Trump sendiri berkeras mengajukan anggaran pada Kongres bagi membangun tembok perbatasan AS-Meksiko sebesar 5,7 miliar dollar AS dengan menyatakan hal itu sebagai prioritas keamanan nasional. Namun Pelosi dan kubu Demokrat di Kongres tak mau meloloskan anggaran tersebut.

Trump akhirnya sedikit mengalah dan menekan keputusan sementara untuk membuka kantor-kantor pemerintahan yang ditutup dan batas waktu pembukaan pemerintahan itu hanya sampai 15 Februari saja. Jika dua pihak yang saling bertentangan tak bisa mencapai kesepakatan atas rencana keamanan perbatasan AS hingga tenggat waktu, maka kantor-kantor pemerintah itu akan ditutup kembali.

"Negosiasi terkait tembok perbatasan tak akan mudah, karena dua partai memiliki perbedaan pandangan," cuit Presiden Trump di media sosial pada akhir pekan lalu. "Hanya orang-orang bodoh dengan agenda politik tak menginginkan tembok perbatasan untuk melindungi negara kita dari kejahatan, obat-obat terlarang, dan penyelundupan manusia. Ancaman itu pasti akan terjadi," pungkas Presiden AS itu. AFP/I-1


Redaktur : Ilham Sudrajat
Penulis : AFP

Komentar

Komentar
()

Top