Nasional Mondial Ekonomi Megapolitan Olahraga Rona The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Edisi Weekend Foto Video Infografis
DISKONTO

Triwulan II-2017, Defisit Transaksi Berjalan Bakal Meningkat

Foto : ISTIMEWA
A   A   A   Pengaturan Font

Jakarta - Bank Indonesia (BI) memperkirakan defisit transaksi berjalan pada triwulan II-2017 akan sebesar dua persen terhadap produk domestik bruto (PDB). Jumlah itu meningkat sekitar 100 basis poin dari triwulan I-2017 sebesar satu persen terhadap PDB atau sebesar 2,4 miliar dollar AS. "Defisit di triwulan I 0,99 persen PDB, di triwulan dua kira-kira dua persen, namun sepanjang tahun akan di bawah 1,9 persen," ujar Gubernur BI, Agus Martowardojo di Jakarta, Senin (10/7) malam.

Dibandingkan periode sama tahun lalu atau year-onyear (yoy), jika perkiraan BI presisi maka defisit transaksi berjalan akan lebih baik, mengingat pada triwulan II 2016 defisit melebar menjadi 4,8 miliar dollar AS atau 2,2 persen dari PDB. Agus belum mengungkapkan penyebab melebarnya defisit transaksi berjalan pada paruh kedua tahun ini dibanding triwulan I-2017.

Namun, dia meyakini, pada triwulan III dan IV 2017, defisit transaksi berjalan akan mereda. Karenanya, dia optimistis, pada akhir tahun, defisit akan mengendur menjadi 1,8-1,9 persen terhadap PDB atau masih di kisiaran capaian pada 2016 sebesar 1,8 persen PDB atau 16,3 miliar dollar AS. "Akhir tahun ini akan menurun di kisaran 1,8-1,9 persen PDB," ujar dia.

Di hadapan anggota Komisi XI DPR, Agus mengatakan pada triwulan I-2017, defisit transaksi berjalan banyak disebabkan oleh mengalirnya pendapatan primer ke luar negeri karena pembayaran bunga surat utang pemerintah dan juga pembayaran dividen. Pada triwulan I-2017, defisit neraca pendapatan primer sebesar 7,5 miliar dollar AS.

Ant/E-10


Redaktur : Muchamad Ismail
Penulis : Antara

Komentar

Komentar
()

Top