Nasional Mondial Ekonomi Daerah Megapolitan Olahraga Rona The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Edisi Weekend Foto Video Infografis

Trem Tertua di Asia yang Beroperasi di India Alami Kematian Perlahan

Foto : AFP/Dibyangshu SARKAR

Transportasi Bersejarah l Sebuah trem melaju di jalanan Kota Kolkata, India, pada 8 September lalu. Moda transportasi murah dan ramah lingkungan yang mulai diperkenalkan sejak tahun 1873 ini, saat ini terancam sirna karena sikap acuh tak acuh dalam memelihara sistem trem telah menyebabkan ­kerusakan secara perlahan.

A   A   A   Pengaturan Font

Seorang guru bernama Ram Singh, 54 tahun, mengatakan perjalanan dengan trem mengingatkannya pada masa kecilnya ketika trem menjadi bagian utama sistem transportasi umum kota. "Dulu kami naik trem dan turun setelah satu atau dua halte, lalu kami naik trem dari sisi yang lain dan turun di sana juga," kata dia sambil tertawa. "Dengan cara itu, kami bisa naik trem dan juga tidak perlu membayar tiket," imbuh dia.

Saat ini trem di Kolkata ini hanya beroperasi di dua jalur di kota itu padahal dulunya memiliki jaringan yang luas dengan puluhan rute. Di satu lokasi, puluhan gerbong trem tampak terbengkalai dengan karat yang menelan warnanya, beberapa di antaranya berasal dari tahun 1940-an. "Kota-kota harus berkembang, namun seiring dengan itu, sejarah juga harus dilestarikan," kata Singh seraya menyebut trem sebagai identitas lama kotanya.

Sementara CTUA yang diikuti Das kerap mengadakan pertemuan masyarakat, memasang poster dan mencoba mengatasi tantangan yang dihadapi trem. Namun perannya juga mengharuskan Das untuk memantau kerusakan dan masalah kelistrikan, sesuatu yang mengingatkannya dengan jelas bahwa masa pakai trem mungkin akan segera berakhir.

Tanpa gentar, Das bersumpah untuk memperjuangkan masa depan trem di Kolkata sejauh yang ia mampu. "Saya mencintai trem saya lebih dari saya mencintai diri saya sendiri," kata Das. "Saya pun akan mengupayakan apapun yang mungkin bisa dilakukan," imbuh dia. AFP/I-1


Redaktur : Ilham Sudrajat
Penulis : AFP

Komentar

Komentar
()

Top