Logo

Follow Koran Jakarta di Sosmed

  • Facebook
  • Twitter X
  • TikTok
  • Instagram
  • YouTube
  • Threads

© Copyright 2024 Koran Jakarta.
All rights reserved.

Selasa, 17 Sep 2024, 06:10 WIB

Transplantasi Mata Pertama Berhasil, Namun Belum Dapat Pulihkan Penglihatan

Foto: JOE CARROTTA / NYU LANGONE STAFF

Setelah melewati berbagai tantangan, transplantasi bola mata pertama berhasil dilakukan dan menjadi keberhasilan bedah mata. Namun demikian operasi ini belum berhasil memulihkan penglihatan penerima donor sehingga perlu usaha lebih lanjut.

Bagi Aaron James, ia masih belum sepenuhnya menerima kenyataan bahwa ia telah menerima transplantasi mata utuh pertama yang berhasil dalam sejarah. Ya, memang pria 47 tahun ini menjadi orang pertama di dunia yang berhasil dalam transplantasi mata.

"Saya benar-benar terkesima menjadi bagian dari sesuatu yang sebesar ini," kata laki-laki yang berasal dari Hot Springs, Arkansas, Amerika Serikat, seperti dikutip oleh nature.com.

Pada tahun 2021, James terluka dalam kecelakaan listrik saat bekerja sebagai tukang listrik tegangan tinggi. Ia kehilangan lengan kiri dominannya, mata kiri, dagu, dan hidung. Selama dua tahun, ia tidak dapat makan makanan padat, mengecap, mencium, atau berbicara dengan normal.

Pada Mei 2023, ia menerima transplantasi mata dan wajah utuh pertama di dunia dalam sebuah operasi di Langone Health Universitas New York (NYU) di New York City. Lebih dari setahun setelah operasi, matanya yang ditransplantasikan tetap sehat dan retinanya bahkan dapat merespons cahaya, tetapi James tidak dapat melihat.

"Ini adalah operasi yang secara teknis sangat canggih," kata dokter bedah Bohdan Pomahac di Yale School of Medicine di New Haven, Connecticut, yang pada 2011 lalu melakukan transplantasi wajah lengkap pertama yang dilakukan di AS, tetapi tidak terlibat dalam kasus James.

Sebuah tim medis besar mentransplantasikan seluruh mata kiri, rongga tulang di sekitarnya, hidung, sepotong tulang dagu, dan otot, saraf, serta pembuluh darah terkait kepada James dari seorang pendonor yang otaknya tidak menunjukkan aktivitas fungsional. Operasi maraton tersebut memakan waktu sekitar 21 jam.

"Dokter tidak pernah menduga James akan mendapatkan kembali penglihatannya melalui mata yang ditransplantasikan," kata Daniel Ceradini, seorang dokter bedah di NYU Langone Health dan penulis pertama penelitian tersebut.

Alasannya tidak ada bukti bahwa saraf optik pendonor dapat berhasil terhubung kembali ke otak James. Saraf optik, yang mengirimkan informasi dari retina ke otak, merupakan bagian dari sistem saraf pusat, dan cara meregenerasi sistem tersebut masih menjadi misteri.

Dengan keberhasilan transplantasi mata donor kepada James, operasi tersebut membawa para peneliti selangkah lebih dekat ke transplantasi mata. Diharapkan suatu hari nanti dapat memulihkan penglihatan, yang menurut Ceradini, telah dianggap sebagai hal yang sangat penting.

James adalah pasien yang membutuhkan transplantasi wajah. Ia bersedia menanggung risiko tambahan yang terkait dengan upaya transplantasi mata sebagai imbalan untuk membantu penerima transplantasi di masa mendatang. "Saya akan mengkonsumsi imunosupresan demi transplantasi wajah ini. Yang bisa kitalakukan hanyalah mendapatkan sesuatu," ungkap dia.

Ceradini mengungkapkan, pembedahan mata prosesnya sangat rumit sehingga tim berlatih setidaknya 15 kali dengan menggunakan mayat. Dari latihan ini timnya mengalami banyak kemajuan ilmiah yang disatukan untuk mewujudkan operasi tersebut.

"Tim pada dasarnya mengembangkan operasi baru berdasarkan prinsip-prinsip yang ada", kata Pomahac. "Pasokan darah ke mata berasal dari arteri yang berbeda dari yang memasok darah ke seluruh wajah," tutur dia.

Untuk memastikan bahwa mata yang didonorkan tidak kehilangan aliran darah terlalu lama, dokter bedah menghubungkan arteri yang memasok mata donor ke cabang arteri karotis eksternal donor, pembuluh darah besar yang dimulai di dekat leher, dan seluruhnya kemudian ditransplantasikan ke James, sebuah prosedur yang belum pernah dilakukan pada manusia. "Mereka menemukan cara untuk memulihkan bola mata sehingga tidak merusak aliran darah," kata Pomahac.

Kemajuan lainnya adalah terciptanya sepasang panduan bedah cetak 3D yang memungkinkan dokter bedah mengambil jumlah tulang donor yang tepat yang dibutuhkan agar sesuai dengan wajah James. Panduan tersebut didasarkan pada pemindaian tomografi terkomputasi dari wajah donor dan James, dan dipasang di wajah mereka selama operasi.

"Potongan donor pas di sana, seperti potongan puzzle yang dapat dipasang dengan cepat," ujar Ceradini.

Setelah semua ini, tidak seorang pun tahu bagaimana bola mata yang ditransplantasikan akan berperilaku. "Apakah akan menyusut? Apakah retina berfungsi?" ucap dia setengah bertanya.

Sensasi Gatal

Saat James terbangun dari operasi, hal pertama yang ia rasakan adalah bau. Setelah dua tahun tidak bisa mencium bau, ia bersyukur, meskipun baunya seperti bau di rumah sakit, kata dia sambil tertawa.

Setelah sekitar satu setengah minggu, James melihat wajah barunya untuk pertama kalinya. Bahkan sekarang, saat ia melewati cermin, ia akan menatap dengan penuh rasa ingin tahu. Ia tidak lagi memakai penutup mata dan masker saat keluar, seperti yang ia lakukan sebelum transplantasi, dan bertambah senang bisa menumbuhkan jenggot lagi.

Mata yang ditransplantasi tidak dapat bergerak atau melihat, tetapi memiliki tekanan normal dan aliran darah yang baik, dan retina merespons cahaya. James pun dapat merasakan sensasi gatal di rongga mata, dan rasa gatal di sekitar mata mulai pulih.

"Saraf tepi di sekitar mata tumbuh kembali secara acak," kata Ceradini.

Tidak jelas apakah transplantasi mata yang membuat penerimanya mendapatkan kembali penglihatannya suatu hari nanti dapat dilakukan. Ceradini menganggap hal itu adalah tujuan yang dapat dicapai dalam waktu dekat.

Pomahac tidak setuju. Namun, keduanya setuju bahwa bagian penting yang hilang untuk mencapainya adalah mencari cara untuk meregenerasi saraf optik. Pomahac berpendapat bahwa hal ini tidak mungkin dilakukan. "Itu mungkin terjadi jika kita menemukan cara untuk meregenerasi otak atau sumsum tulang belakang," kata dia. hay/I-1

Redaktur: Ilham Sudrajat

Penulis: Haryo Brono

Tag Terkait:

Bagikan:

Portrait mode Better experience in portrait mode.