Nasional Mondial Ekonomi Megapolitan Olahraga Rona The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Edisi Weekend Foto Video Infografis
Moda Transportasi l MRT Terapkan Tarif dengan Sistem “Bundling Fee”

Transjakarta Tulang Punggung Transportasi Ibu Kota

Foto : istimewa
A   A   A   Pengaturan Font

Bundling fee ditentukan pengelola Jak Lingko yang akan membentuk perusahaan patungan antara Transjakarta, MRT dan LRT.

JAKARTA -PT Transportasi Jakarta (Transjakarta) akan melakukan integrasi antarmoda transportasi di Ibu Kota, baik itu Transjakarta, kereta ringan atau Light Rapid Transit (LRT), dan Moda Raya Terpadu/Mass Rapid Trasit (MRT).

Direktur Utama Transjakarta, Agung Wicaksono, mengaku telah menjalin komunikasi intensif dengan MRT Jakarta, pada aspek integrasi rute dan pembayaran. Kajian memfasilitasi masyarakat dengan bus Transjakarta mengakses stasiun MRT ataupun optimalisasi koridor 1 Transjakarta yang terhubung dengan MRT Jakarta.

"Saya optimistis, Transjakarta tetap menjadi tulang punggung transportasi di Ibu Kota meski MRT maupun LRT segera beroperasi," ujar Agung,5di Jakarta, Senin (15/1).

Terlebih, ungkapnya, Gubernur DKI Jakarta, Anies Baswedan, pada 2018 menghadirkan program unggulan di bidang transportasi publik yakni one karcis one trip (OK-OTrip) atau Jak Lingko. Sistem transportasi yang terintegrasi (integrasi rute, integrasi manajemen, dan integrasi pembayaran) menjadikan integrasi layanan transportasi publik di Jakarta yang semakin luas.

Tahun ini, ucapnya, Transjakarta menargetkan jumlah pelanggan mencapai 231 juta dengan 236 rute yang dilayani.

Selain itu, pihaknya juga akan menuntaskan pengintegrasian layanan dengan sejumlah moda transportasi. Seperti pembangunan fasilitas fisik interkoneksi antara halte Transjakarta dan stasiun MRT Jakarta yang diawali dengan halte Bunderan HI dan halte Tosari. Kemudian dilanjutkan dengan halte CSW Sisingamangaraja dan Lebak Bulus.

Selain itu, Konektivitas halte di Pemuda Rawamangun dengan Stasiun LRT Velodrome di Rawamangun, yang menjadi integrasi fisik antara TransJakarta dengan LRT Jakarta. "Untuk itu, tahun 2019 adalah momen yang tepat merealisasikan Transportasi Jakarta terintegrasi dengan seluruh moda angkutan umum," ucapnya.

Sistem Pembayaran

Sementara itu, Direktur Utama PT MRT Jakarta William Sabandar mengatakan, PT Mass Rapid Transit (MRT) akan menerapkan tarif dengan sistem biaya gabungan (bundling fee) saat semua moda transportasi di Jakarta terintegrasi dalam sistem Jak Lingko.

"Nanti ada bundling fee saat diintegrasikan, sekarang dalam proses untuk menghintegrasikan baik pengelolaan maupun penentuan tarifnya," kata William.

Saat ini, kata William, tarif tersebut masih dalam tahap pembahasan antara Pemprov DKI Jakarta dan BUMD bidang transportasi di Jakarta. Dia menyebutkan, biaya gabungan tersebut ditentukan oleh pengelola Jak Lingko yang akan membentuk perusahaan patungan antara Transjakarta, MRT dan LRT.

"Untuk sementara jika perusahaan patungan itu belum ada, perpindahan moda transportasi, misal, dari BRT (Transjakarta) ke MRT atau LRT atau sebaliknya dua kali bayar karena operatornya kan berbeda," ujar dia.

Saat ini, biaya untuk sistem Jak Lingko yang masih terintegrasi dalam moda bus Transjakarta dengan bus kecil (angkot) sebesar 5.000 rupiah selama tiga jam dengan menggunakan kartu Jak Lingko (OK Otrip).

MRT belum memiliki tarif pasti karena masih menunggu putusan Pemerintah Provinsi DKI Jakarta. Kendati demikian PT MRT Jakarta sudah mengusulkan tarif berdasarkan survei yang dilakukan sebesar 8.500 per rupiah 10 kilometer. Harga tersebut termasuk untuk uang naik (boarding)1.500 rupiah dan per kilometernya 700 rupiah sehingga jika perjalanan penuh di koridor I (Lebak Bulus-Bundaran HI) sepanjang 16 kilometer sekitar 12.700 rupiah atau 12.800 rupiah.pin/ant/emh/P-5


Redaktur : M Husen Hamidy
Penulis : Peri Irawan, Antara, M Husen Hamidy

Komentar

Komentar
()

Top