Nasional Mondial Ekonomi Megapolitan Olahraga Rona The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Edisi Weekend Foto Video Infografis
Antisipasi Kecelakaan

TransJakarta Akan Tambah CCTV 10 Persen di 2022

Foto : ANTARA/Dewa Ketut Sudiarta Wiguna

Bus TransJakarta melintas di Jalan Sudirman, Jakarta, Sabtu (4/12). BUMD DKI Jakarta, PT TransJakarta akan menambah kamera pengawas sebanyak 10 persen untuk mengawasi lalu lintas dan aktivitas penumpang.

A   A   A   Pengaturan Font

JAKARTA - Badan Usaha Milik Daerah (BUMD) DKI Jakarta, PT Transportasi Jakarta (TransJakarta) berencana untuk menambah kamera pengawas (CCTV) sebanyak 10 persen untuk mengawasi lalu lintas dan aktivitas penumpang 222 halte menyusul lima kecelakaan selama kurun waktu 40 hari terakhir.
"Kami berencana untuk menambah 10 persen CCTV pada tahun 2022. Jadi setiap halte dilengkapi empat hingga delapan unit CCTV," kata Direktur Utama TransJakarta Mochammad Yana Aditya di Jakarta, Sabtu (4/12).
Aditya mengatakan nanti kamera pengawas itu akan ditempatkan di kabin bus untuk mengawasi kinerja supir dan aktivitas penumpang. Setelah itu, CCTV juga akan terhubung langsung di Gedung Pusat Komando TransJakarta atau Operating Command Center (TJOCC).
"Dengan begitu kami dapat mengetahui apakah sopir yang mengemudi bus ugal-ugalan atau tidak. Jadi ketika melebihi kecepatan ada peringatan supaya tidak melebihi kecepatan. Ini butuh kedisiplinan baik pengemudi dan kami untuk memantau sekian banyak peredaran bus," ujarnya.
Dikatakan Aditya, pihaknya menetapkan kecepatan maksimal mencapai 50 kilometer per jam. Namun dari pemantauan masih ditemukan beberapa pengemudi yang mengebut atau melebihi kecepatan 50 km per jam.
"Beberapa temuan memang masih ada di atas itu (di atas 50 km/jam) kami akan melakukan beberapa penindakan setelah ini," tuturnya.
Dikatakan Aditya, pihak akan melakukan audit memenuhi unsur kondisi jalan dan lalu lintas, kondisi pengemudi dan kondisi berkendara, kemudian armada yang mencakup perawatan dan pemeliharaan.
"Selain itu, pembenahan Sistem Manajemen Keselamatan dan Kesehatan Kerja," jelasnya.
Menurut Aditya, pihaknya juga mengambil langkah preventif dengan memberhentikan operasi kepada dua operator yang mengalami kecelakaan dengan total armada 119 unit dari Steady Safe dan 110 unit dari Mayasari Bhakti. Dengan penghentian sementara itu, pihaknya memastikan tidak mengganggu operasional karena akan merelokasi beberapa kendaraan.
"Kami memiliki cukup armada untuk melayani rute-rute di mana operasi dua operator tadi agar tidak downgrade. Kami bisa melakukan relokasi beberapa kendaraan. Dalam hal ini kendaraan kendaraan bus yang ada sudah kami hitung cukup," ujarnya.
Saat ini, Aditya menuturkan saat ini ada 3.500 armada bus yang melayani operasional TransJakarta dengan total jumlah pengemudi mencapai sekitar 8.000 orang.
"Perharinya rata-rata jumlah armada yang beroperasi mencapai sekitar 3.500 armada bus TransJakarta dengan menggandeng 17 mitra operator," ucapnya.


Redaktur : andes
Penulis : Yohanes Abimanyu

Komentar

Komentar
()

Top