Transisi Energi Terkendala Kompleksitas Sosial
Menteri Keuangan Sri Mulyani dalam keynote speechnya pada High-Level Event bertajuk Navigating the Mid-transition Period of the Low-Carbon Shift: The Critical Role of Finance Ministries di Brookings Institution, Washington, D.C, Amerika Serikat (AS), Rabu (17/4) WIB.
Foto: ISTIMEWAJAKARTA - Menteri Keuangan RI Sri Mulyani Indrawati mengatakan transisi energi menghadapi kompleksitas dalam prosesnya, baik secara politik maupun sosial. Sebab, langkah tersebut harus memprioritaskan prinsip keterjangkauan energi serta keadilan.
Kondisi itu disampaikan Sri Mulyani dalam keynote speechnya pada High-Level Event bertajuk Navigating the Mid-transition Period of the Low-Carbon Shift: The Critical Role of Finance Ministries di Brookings Institution, Washington, D.C, Amerika Serikat (AS), Rabu (17/4) WIB.
Dalam konteks itu, menurut dia, Kementerian Keuangan (Kemenkeu) berperan penting dalam menyediakan beragam kerangka kebijakan yang tepat dan mengembangkan lebih banyak instrumen serta kebijakan terkait mekanisme pembiayaan bagi sektor swasta dan filantropi. Upaya itu yang terus dilakukan oleh Kementerian Keuangan RI.
- Baca Juga: Jadi Sorotan IRENA, Transisi Energi Indonesia Lamban
- Baca Juga: Harga Sayur Turun
"Terlebih dengan lebih dari 100 ribu pulau dan 270 juta penduduk, kompleksitas ini menjadi semakin nyata bagi Indonesia. Bagaimana mendesain transisi energi ini, sembari menjaga pertumbuhan dengan rerata lebih dari 5 persen selama hampir dua dekade adalah pelajaran dari Indonesia yang saya bawa ke fora ini," ujar dia dalam keterangannya yang diterima di Jakarta, kemarin.
Menkeu juga menyampaikan bahwa dalam menghadapi tantangan transisi energi memerlukan kerja bersama yang kuat melalui sinergi kolaborasi baik antara kementerian, pemerintah daerah, sektor swasta, antar pemerintahan, juga dukungan internasional.
Penghentian PLTU
Selama di Washington D.C, Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati juga bertemu dengan Asian Development Bank (ADB). Adapun ADB merupakan salah satu mitra penting yang berperan dalam transisi energi Indonesia.
Melalui kerja sama peluncuran Mekanisme Transisi Energi (ETM) pada Presidensi G20 Indonesia 2022, Indonesia saat ini berkolaborasi dengan ADB dalam uji coba pemensiunan dini salah satu pembangkit listrik tenaga batu bara (PLTU) sebesar 660 megawatt.
"Saat bertemu Presiden ADB, Masatsugu Asakawa, di penghujung agenda saya kemarin, kami membahas kelanjutan kerja sama proyek tersebut. Dengan dukungan kuat dari ADB, saya optimis kerja sama ini dapat dijadikan contoh di level global mengenai bagaimana transisi energi dilakukan secara konkret," terang (Menkeu) melalui siaran perssnya.
Redaktur: Muchamad Ismail
Penulis: Erik, Fredrikus Wolgabrink Sabini
Tag Terkait:
Berita Trending
- 1 Selama 2023-2024, ASDP Kumpulkan 1,72 Ton Sampah Plastik
- 2 Kemenperin Desak Produsen Otomotif Tiongkok di Indonesia Tingkatkan Penggunaan Komponen Lokal
- 3 Jepang Siap Dukung Upaya RI Wujudkan Swasembada Energi
- 4 Irena Sebut Transisi Energi Indonesia Tuai Perhatian Khusus
- 5 Perkuat Kolaborasi, PM Jepang Dukung Indonesia untuk Jadi Anggota Penuh OECD
Berita Terkini
- Musyawarah Kadin Indonesia Siap Digelar, Arsjad Rasjid Pertahankan Keutuhan Organisasi
- Ini Rekap Transfer Liga Prancis
- Ini Kata Jens Raven Soal Kluivert dan Indonesia ke Piala Dunia
- Ternyata Ini yang Dilakukan Pembunuh Sandy Permana untuk Hilangkan Jejak
- Kepulauan Seribu Akan Bangun Tanggul Cegah Abrasi