Nasional Mondial Ekonomi Megapolitan Olahraga Rona The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Foto Video Infografis
Perubahan Iklim - Investasi EBT Ditaksir USD 4,5-5 Triliun

Transisi Energi di Asean Rendah

Foto : istimewa
A   A   A   Pengaturan Font

Anomali RUU EBT

Dihubungi terpisah, Kepala Kampanye Iklim dan Energi Greenpeace Indonesia, Tata Mustasya, mengatakan Indonesia sendiri sudah maju selangkah terkait transisi terlebih dengan terbitnya Peraturan Presiden (Perpres) Nomor 112 Tahun 2022 tentang Percepatan Pengembangan Energi Terbarukan untuk Penyediaan Tenaga Listrik. Menurutnya, ini langkah maju, namun belum cukup.

"Yang harus dilakukan adalah membatalkan rencana tambahan pembangkit listrik tenaga uap (PLTU) sebesar 13,8 gigawatt (GW) karena tambahan ini akan menutup ruang untuk akselerasi energi bersih dan terbarukan," tegasnya.

Kemudian, lanjut Tata, dalam rancangan undang-undang energi baru dan terbarukan (RUU EBT) co firing masuk ke energi "baru" dan mendapatkan insentif sama dengan energi terbarukan.

Namun, dirinya menolak tegas rencana itu. "Indonesia jangan masuk ke solusi palsu seperti co-firing, gas, dan nuklir," pungkasnya.


Redaktur : Muchamad Ismail
Penulis : Fredrikus Wolgabrink Sabini

Komentar

Komentar
()

Top