Nasional Mondial Ekonomi Megapolitan Olahraga Rona The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Edisi Weekend Foto Video Infografis
Strategi Pembiayaan

Transcoal Pacific Bidik Dana Segar Rp225 Miliar

Foto : Koran Jakarta/M Fachri

Paparan Publik - Dirut PT Transcoal Pacific Tbk, Dirc Richard Talumewo (tengah) bersama (dari kiri) : Direktur Independen Erizal Darwis, Direktur Operasional Denry Raymond Lelo, Komisaris Aliyah Siane Salim, dan Komisaris Utama/Komisaris Independen Achmad Sutjipto melihat replika kapal batubara sebelum menyampaikan paparan publik penawaran umum perdana saham (Initial Public Offering/IPO) di Jakarta, Rabu (30/5).

A   A   A   Pengaturan Font

JAKARTA - PT Transcoal Pacific Tbk akan bergabung di lantai Bursa dengan melepas sebanyak 1,5 miliar saham ke publik melalui mekanisme penawaran saham perdana (Initial Public Offering/IPO). Perseroan melepas 27,27 persen dari jumlah ditempatkan dan disetor penuh setelah IPO. Perseroan mengincar dana segar IPO sebesar 165-225 miliar rupiah.

Direktur Investment Banking PT Investindo Nusantara Sekuritas, Anshy Sutisna, mengatakan dana hasil penerbitan IPO akan digunakan sebagai modal kerja yang akan digunakan untuk kegiatan operasional. "Kisaran harga saham yang ditawarkan kepada publik 110-150 rupiah per saham," ungkap dia di Jakarta, Rabu (30/5).

Dalam penetapan harga IPO ini, valuasi harga Perseroan menggunakan price earning ratio (PER) sebanyak 5,5-7,7 kali. Adapun masa penawaran awal 25-31 Mei 2018. Tanggal perkiraan efektif 21 Juni 2018. Masa penawaran umum 25-26 Juni 2018. Tanggal penjatahan 28 Juni 2018. Tanggal oengembalian uang pemesanan (refund) pada 29 Juni 2018.

Distribusi saham secara elektronik 29 Juni 2018. Penjatahan saham di Bursa Efek Indonesia (BEI) pada 2 Juli 2018. Setelah IPO, Perseroan juga berkomitmen untuk membagikan dividen atas laba bersih kepada pemegang saham. Besaran dividen yang akan dibagikan sebesar 20 persen dari laba jika laba bersih mencapai 100 miliar rupiah dan sebesar 25 persen bila laba bersih di atas 100 miliar rupiah.

Pembagian dividen akan dilakukan mulai dari tahun 2019 berdasarkan laba bersih setelah pajak tahun buku 2018, dengan memperhatikan keputusan para pemegang saham dalam RUPS.

Tambah Armada

Direktur Utama Transcoal Pacific, Dirc Richard Talumewo, memaparkan target laba bersih Perseroan sepanjang tahun ini sebesar 110-130 miliar rupiah. Hingga kuartal pertama 2018, laba bersih Perseroan mencapai 35 miliar rupiah. "Kami yakin sampai akhir tahun target akan tercapai," jelas dia.

Pada tahun ini, lebih lanjut kata Richard, Perseroan akan menambah armada SPB (Self Propelled Barge) untuk melayani pengangkutan di daerah-daerah yang medannya dinilai cukup ekstrim, sehingga Perseroan membutuhkan armada yang cukup tangguh bermobilisasi di wilayah tersebut. Perseroan pun berencana menambah dua armada tersebut.

Nilai investasi yang akan dikucurkan untuk penambahan dua armada tersebut berkisar 70-100 miliar rupiah. Menurutnya, potensi bisnis jasa transportasi dan logistik laut, termasuk angkutan batu bara, sangat terbuka lebar. Apalagi, cadangan batu bara dan hasil tambang lainnya juga masih melimpah di negeri ini sehingga menjadi peluang untuk jasa pengangkutan.

"Prospek bisnis kami juga ditopang kebutuhan jasa angkutan laut yang semakin banyak, selain dari komoditas batu bara," kata dia. Selain itu, ditambahkan Richard, kebutuhan PLN akan batu bara yang setiap tahun meningkat menjadi kesempatan besar dalam mengembangkan usaha Perseroan.

Katalis positif lainnya ialah langkah pemerintah memberi kemudahan dan kesempatan luas bagi usaha angkutan laut, termasuk angkutan batu bara lewat Permendag Nomor 82 tahun 2017. "Aturan ini mewajibkan penggunaan kapal nasional untuk pengangkutan eksport batu bara. Asas Cabotage [angkutan dalam negeri wajib menggunakan kapal Indonesia] di wilayah hukum RI juga menjadi pendorong bisnis kami," tambah dia.

Baca Juga :
Harga Emas Turun

yni/AR-2

Penulis : Yuni Rahmi

Komentar

Komentar
()

Top