Nasional Mondial Ekonomi Daerah Megapolitan Olahraga Rona The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Edisi Weekend Foto Video Infografis

Transaksi Perbankan Rawan "Malware"

A   A   A   Pengaturan Font

JAKARTA - Pandemi Covid-19 membuat transaksi perbankan secara daring meningkat. Namun demikian, peningkatan memunculkan ancaman kejahatan siber, seperti yang pernah terjadi pada insiden Cyberheist pada 2016 dengan kerugian sebesar 81 juta dollar AS atau 1,1 triliun rupiah.

Pencurian siber oleh Cyberheist mengakibatkan beberapa tuntutan hukum, kerugian reputasi, miliaran denda, satu dakwaan dan penangkapan. Kemudian juga, beberapa pengunduran diri resmi dari pejabat bank dan bahkan pemutusan hubungan kerja.

Menurut Kaspersky, faktor manusia sangat penting terkait keamanan sistem keuangan. Perusahaan keamanan siber global mengutip sebuah laporan dan membuktikan, cyberheist dimulai dari serangkaian email spear phishing.

"Sayangnya email mencurigakan tersebut diklik karyawan bank yang tidak mewaspadai," ungkap General Manager untuk Asia Tenggara dKaspersky Yeo Siang Tiong, dalam webinar, Rabu (22/7).

Perusahaan solusi keamanan, Kapersky, mengingatkan bahaya kejahatan dunia maya yang canggih seperti Lazarus-cybergang. Serangan berada di belakang serangan Bank Bangladesh yang merugikan jutaan dollar AS.
Halaman Selanjutnya....


Redaktur : Aloysius Widiyatmaka
Penulis : Haryo Brono

Komentar

Komentar
()

Top