Traktor Listrik Otonom untuk Merevolusi
Di tengah berkurangnya generasi petani, sektor pertanian saat ini cukup menghasilkan banyak emisi karbon. Traktor listrik otonom yang mampu bekerja siang maupun malam secara mandiri diharapkan dapat mengubah lanskap pertanian dalam meningkatkan keberlanjutan dan efisiensi
Di tengah berkurangnya generasi petani, sektor pertanian saat ini cukup menghasilkan banyak emisi karbon. Traktor listrik otonom yang mampu bekerja siang maupun malam secara mandiri diharapkan dapat mengubah lanskap pertanian dalam meningkatkan keberlanjutan dan efisiensi
Sebuah revolusi secara diam-diam bergulir di pertanian Amerika Serikat (AS). Revolusi itu terjadi pada e-traktor sebagai pilihan yang dapat meningkatkan efisiensi sekaligus memangkas emisi karbon dioksida mengancam terjadinya perubahan iklim.
Teknologi hijau ini dapat mengganti traktor diesel. Selain bebas emisi, e-traktor juga nyaris tanpa suara dan membebaskan sektor pertanian dari bahan bakar fosil yang digunakan untuk menggerakkan traktor diesel.
Dengan memanfaatkan teknologi kendaraan listrik (electric vehicle/EV) dan teknologi robotika, e-traktor opsional pengemudi membantu meningkatkan efisiensi pada semua aspek pekerjaan lapangan. Mulai dari pembibitan dan penyiangan hingga panen dan perbaikan peralatan dan dapat membuka jalan menuju praktik tenaga kerja, lapangan, dan keberlanjutan yang lebih baik.
"Orang tidak lagi perlu bekerja keras seperti halnya bekerja di pabrik. Mesin melakukannya, dan orang-orang ada di sana untuk mengawasinya," kata, salah satu pendiri dan presiden Monarch Tractor yang berbasis di San Francisco Bay Area, Mark Schwager.
Halaman Selanjutnya....
Redaktur : Ilham Sudrajat
Komentar
()Muat lainnya