Nasional Mondial Ekonomi Megapolitan Olahraga Rona The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Edisi Weekend Foto Video Infografis

Tradisi Emas Ganda Putra Berlanjut

Foto : ANTARA/INASGOC/Puspa Perwitasari
A   A   A   Pengaturan Font

Di final cabang olahraga bulutangkis ganda putra terjadi all Indonesia final yang memastikan satu emas bagi Indonsia.

JAKARTA - Kemenangan pasangan Kevin Sanjaya Sukamuljo-Marcus Fernaldi Gideon di babak semifinal bulutangkis perorangan Asian Games 2018 memastikan medali emas ganda putra menjadi milik Indonesia. Sebelumnya, pasangan Fajar Alfian-Muhammad Rian Ardianto sudah lebih dulu melaju ke partai final.

Kevin-Marcus memenangkan laga tiga game atas wakil Taiwan Lee Yang-Lee Jhe-Huei, dengan skor 21-15, 20-22, 21- 12. Pasangan Indonesia itu berpeluang untuk menang dua game langsung saat menyamakan kedudukan di saat genting, 20-20. Akan tetapi, Lee-Lee terus berusaha menekan dan tak memberikan kesempatan. Di game ketiga, Kevin-Marcus langsung tancap gas dan tidak membiarkan lawan bangkit seperti di game kedua.

"Di game pertama kami main cukup baik, tetapi di game kedua saya banyak melakukan kesalahan sendiri, servis saya banyak yang tanggung. Tekanan pasti ada, tapi saya selalu senang bermain di Indonesia karena ini rumah sendiri," ujar Kevin. "Kami berusaha lebih dulu cari poin sebanyak-banyaknya dan kami main lebih yakin," tambah Marcus.

Partai final yang berlangsung di Istora Senayan Jakarta, Selasa (28/8) merupakan laga ulangan semifinal Indonesia Open 2018. Saat itu Kevin-Marcus berhasil mengalahkan Fajar- Rian dengan skor 21- 13, 21-10.

"Lawan Fajar-Rian ya tetap biasa aja, kami lawan di lapangan. Tapi di luar lapangan kami tetap berteman. Soal bonus, pasti memotivasi, tapi kami fokus ke prestasi dulu, bonus akan mengikuti," jelas Kevin.

Dari hasil pertandingan semifinal nomor tunggal putra, All Indonesian final gagal terwujud. Hanya Jonatan Christie yang melaju ke partai puncak. Sementara langkah Anthony Sinisuka Ginting terhenti di babak empat besar.

Jonatan mengalahkan wakil Jepang Kenta Nishimotodengan skor 21-15, 15-21, 21-19, dalam durasi pertandingan selama 71 menit.

"Kenta bermain bagus, nothing to lose dan bisa mengeluarkan kemampuan terbaiknya. Dia bisa menerapkan strateginya dengan tepat. Sebaliknya saya tampil under perform, dari game pertama dan kedua. Di game ketiga, banyak sekali bantuan dari Tuhan yang membuat saya bisa memenangkan pertandingan," ujar Jonatan.

"Benar-benar tidak menduga, ini penampilan saya yang pertama di Asian Games perorangan. Supporter luar biasa, bukan cuma yang di sini, yang di rumah pasti luar biasa juga. Tetap dukung atlet Indonesia," sambungnya.

Jonatan akan bertemu Chou Tien Chen di final. Pebulutangkis asal Taiwan itu menghentikan langkah Anthony dengan skor 16-21, 23-21, 21-17

Tiga Perunggu

Kegagalan Anthony menambah perolehan medali perunggu bagi Indonesia dari cabang olahraga bulutangkis. Dua perunggu sebelumnya telah diraih pasangan ganda putri Greysia Polii-Apriyani Rahayu dan ganda campuran Tontowi Ahmad-Liliyana Natsir.

Greysia-Apriyani dikalahkan Misaki Matsutomo- Ayaka Takahashi asal Jepang dengan skor 15-21, 17-21 di babak semifinal.

"Jujur secara teknik level kami dan lawan sama. Tapi secara mental agak timpang. Saya berusaha untuk menolong Apri sejauh mana yang saya bisa. Tapi proses tidak bisa dipaksa. Saya selalu ingin jadi juara di rumah sendiri," ujar Greysia usai laga.

"Saya tidak menyesal, ini pelajaran untuk Apri bagaimana menjadi juara seutuhnya. Saya sudah pernah merasakan hal ini, saya bersyukur pernah menjadi juara Asian Games bersama Nitya (Krishinda Maheswari). Adanya saya di sini adalah untuk bantu junior-junior saya bisa naik. Saya fokus dengan apa yang saya bisa, sisanya urusan Tuhan. Dia tidak kasih sekarang, ya saya terima," sambungnya.

Emas di cabang ganda putri direbut pasangan Tiongkok Chen Qing Chen-Jia Yi Fan yang mengalahkan ganda Jepang Misaki Matsutomo- Ayaka Takahashi 22-20, 22-20, Senin. ben/S-1

Penulis : Benny Mudesta Putra

Komentar

Komentar
()

Top