Nasional Mondial Ekonomi Daerah Megapolitan Olahraga Rona The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Edisi Weekend Foto Video Infografis
Perusahaan Daerah - Kesuksesan Mengatasi Kebocoran Naikkan Pendapatan

Tirta Bhagasasi Jadi "Benchmark"

Foto : ANTARA/Pradita Kurniawan Syah

Kunjungan Perumdam Tirta Jaya Mandiri Kabupaten Sukabumi ke Perumda Tirta Bhagasasi Kabupaten Bekasi di ruang rapat Perumda Tirta Bhagasasi, Kamis.

A   A   A   Pengaturan Font

BEKASI - Perumda Tirta Bhagasasi Kabupaten Bekasi menjadi percontohan (benchmark) untuk mengatasi kebocoran dan kehilangan air bersih. Maka, tidak heran perusahaan air minum lain belajar ke Bhagasasi. Salah satunya, Perusahaan Daerah Air Minum (Perumdam) Tirta Jaya Mandiri Kabupaten Sukabumi, Jawa Barat.

Mereka melakukan studi banding menyangkut penanganan kebocoran atau kehilangan air ke Bhagasasi. Kunjungan dipimpin Direktur Utama Perumdam Tirta Jaya Mandiri Kabupaten Sukabumi, Muhamad Kamaludin Zen. Dia didampingi Ketua Dewan Pengawas Perumdam Aep Majmudin, Asisten Daerah II, dan Kepala Balitbangda.

"Kami ingin belajar teknik yang telah dilaksanakan Perumdam Tirta Bhagasasi dalam upaya mengatasi kebocoran air yang berdampak terhadap penambahan pendapatan," kata Muhamad Kamaludin Zen usai kunjungan di Kabupaten Bekasi, Kamis.

Zen mengatakan kunjungan kerja terkait kebijakan Perumdam Tirta Bhagasasi yang telah melakukan kerja sama dengan swasta dalam rangka mengatasi kehilangan air atau kebocoran. "Pelajaran dari Kabupaten Bekasi ini akan kami bawa ke Sukabumi untuk dapat diimplementasikan dengan mempertimbangkan aspek teknis," katanya.

Direktur Utama Perumda Tirta Bhagasasi, Usep Rahman Salim, menjelaskan, pola kerja sama dengan pengusaha swasta sudah dilakukan sejak tahun 2020 dengan berbasis kinerja. Ini termasuk upaya mengatasi persoalan kebocoran air.

"Sebelumnya kebocoran di Perumdam Tirta Bhagsasasi Cabang Babelan 41 persen lebih. Kini berkurang 28 persen. Ini sekaligus menambah pendapatan serta jumlah pelanggan," jelas Usep. Menurutnya, sistem pembagian hasil pengurangan kebocoran, 70 persen untuk swasta yang mengerjakan dan 30 persen untuk Bhagasasi.

Tak Keluar Uang

Usep menuturkan, dalam kerja sama itu, Tirta Bhagasasi tidak mengeluarkan uang sepeser pun. Sebab seluruh perbaikan kebocoran mulai penggantian pipa, alat ukur, dan alat lain yang diperlukan untuk mengurangi kebocoran, ditanggung swasta.

Setelah perjanjian kontrak lima tahun selesai, seluruh peralatan yang diganti swasta menjadi milik kami. Tadinya pendapatan Cabang Babelan 4 miliar setiap bulan. Kini naik menjadi 5 atau 6 miliar. "Ini berkat kesuksesan mengurangi kehilangan air," tandas Usep.

Lebih jauh Usep menjelaskan, untuk mengatasi kehilangan air akibat kebocoran sangat mudah. Ini cukup dengan mengganti seluruh jaringan pipa lama. Ini termasuk alat ukur meteran. Namun, biaya yang dibutuhkan relatif besar.

Dia juga menyatakan kebocoran dalam setiap pengolahan air perusahaan daerah pasti terjadi dalam proses produksi. Sebab pekerjaan pengurasan reservoir penampung air maupun instalasi pengolahan air secara periodik memerlukan air. Penggunaan untuk pengurasan dihitung sebagai kebocoran.


Redaktur : Aloysius Widiyatmaka
Penulis : Aloysius Widiyatmaka, Antara

Komentar

Komentar
()

Top