Tips Sukses Isolasi Mandiri dari Pakar UGM
Ilustrasi tips sukses isolasi mandiri.
Foto: IstimewaYOGYAKARTA - Ketersediaan fasilitas kesehatan menurun akibat adanya lonjakan kasus Covid-19. Angka ketersediaan kamar, oksigen, serta obat-obatan cukup mengkhawatirkan. Saat ini, isolasi mandiri atau kerap kita sebut isoman menjadi opsi bijak bagi pasien yang terkonfirmasi Covid-19 dengan gejala ringan hingga sedang.
"Hal yang sering terjadi, banyak pasien yang terlambat datang ke rumah sakit. Artinya, mereka sudah terkonfirmasi positif Covid-19 pada beberapa hari yang lalu namun baru datang ke rumah sakit setelah mengalami gejala berat," tutur dokter RSA UGM, Fithri Islamiyah S.R, kemarin.
Langkah pertama yang harus dilakukan adalah konsultasi kepada pegawai medis. Yang penting dan perlu diingat bahwa Covid-19 menyerang sistem informasi antar organ sehingga sering terjadihappy hypoxiayang menyebabkan tubuh terasa sehat, namun sebenarnya sistem organ tubuh sudah tidak berfungsi dengan baik.
"Masih banyak ditemukan pasien Covid-19 justru takut untuk konsultasi ke rumah sakit," imbuh Fithri.
Konsultasi bertujuan untuk mengetahui kondisi tubuh sehingga tindakan yang diberikan akan sesuai. Dengan adanya konsultasi maka pasien terkonfirmasi Covid-19 akan mendapatkan akses pengobatan yang dapat mendukung kondisi tubuh saat isolasi mandiri. Selain itu, pihak rumah sakit dan pegawai kesehatan akan memberikan informasi dan arahan yang tepat ketika melakukan isolasi mandiri.
"Hal selanjutnya setelah memastikan kondisi tubuh dan sudah mendapatkan perawatan yang tepat maka yang harus dilakukan adalah mengabari orang sekitar yang sekiranya melakukan kontak. Ini adalah upaya untuk mencegah penularan lebih lanjut," jelasnya.
Saat melakukan isolasi mandiri, Fithri menjelaskan kondisi tubuh akan sangat fluktuatif sehingga kita harus waspada terhadap kondisi tubuh danself assessmentharus rutin dilakukan setiap pagi dan sore.Self assessmentberupa pencatatan kadar oksigen, suhu tubuh, dan evaluasi gejala yang dialami. Tindakan ini juga dapat menjadi langkah preventif yang dapat membantu dokter memberikan tindakan ketika kondisi tubuh menurun dan diharuskan ke rumah sakit.
"Saat ini di Indonesia sedang mengalami darurat bed, oksigen, dan obat obatan sehingga ketika terkonfirmasi Covid-19 dan kondisi tubuh masih baik maka teruslah bersemangat untuk sembuh," ujarnya.
Berita Trending
- 1 Semangat Awal Tahun 2025 by IDN Times: Bersama Menuju Indonesia yang Lebih Kuat dan Berdaya Saing
- 2 Ayo Dukung Penguatan EBT, Irena Jadikan Asean sebagai Prioritas Percepatan Transisi Energi
- 3 Mulai 23 Januari, Film '1 Kakak 7 Ponakan' Tayang di Bioskop
- 4 Cegah Penularan, Pemprov Jatim Salurkan 7.000 Dosis Vaksin PMK ke Pacitan
- 5 Sah Ini Penegasannya, Proyek Strategis Nasional di PIK 2 Hanya Terkait Pengembangan Ekowisata Tropical Coastland
Berita Terkini
- Dewa United Kecam Rasisme yang Menimpa Alta Ballah
- ART yang Curi Uang Majikan Rp315 Juta Ditangkap
- DMMX Grup Hadirkan Layar Lebar LED Digital di Multipurpose Hall D'Marquee, Singapura
- BI Sebut Penyaluran Kredit Baru pada Triwulan IV-2024 Meningkat, Berikut Ini Penggeraknya
- Mobil Purnawirawan TNI yang Ditemukan di Marunda Diperiksa