Nasional Mondial Ekonomi Megapolitan Olahraga Rona The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Edisi Weekend Foto Video Infografis
Surat Bu Rossa

Tips Meningkatkan Retensi Karyawan

Foto : Istimewa
A   A   A   Pengaturan Font

Pertanyaan:

Bu Rossa, dua tahun terakhir ini tingkatturnoverkaryawan di perusahaan kami terus meningkat dan biaya rekrutmen makin besar. Kami ingin memperbaiki kondisi ini dengan meningkatkan retensi karyawan. Mohon advisnya Bu Rossa, strategi apa saja yang perlu kami lakukan.

Jawaban:

Berhentinya seorang karyawan terbaik dalam suatu perusahaan merupakan hal buruk yang harus dihindari. Tak hanya menurunkan kinerja dan melemahkan motivasi tim, angkaresignkaryawan yang tinggi juga menyebabkan anggaran perusahaan tidak efisien.

Sebuah perusahaan tentu menginginkan karyawan-karyawan terbaiknya tetap bertahan di perusahaan tersebut. Untuk itu, manajer perusahaan harus melakukan upaya-upaya khusus yang biasa disebut dengan retensi karyawan.

Retensi karyawan ini merupakan suatu keharusan bagi perusahaan karena pada hakikatnya perusahaan sudah melakukan investasi pada karyawannya. Jika perusahaan kehilangan karyawan, artinya perusahaan juga kehilangan modal baik berupa uang, tenaga, keahlian, pengetahuan, dan lain sebagainya.

Semakin tinggi tingkat retensi karyawan, maka menunjukkan bahwa perusahaan berhasil dalam program retensi karyawannya. Angka 95 persen menjadi target yang diharapkan oleh perusahaan. Angka ini tergolong tinggi namun masih sangat logis. Hal yang menjadi pertanyaannya adalah bagaimana cara agar retensi karyawan hingga 95 persen tersebut bisa dicapai?

Berikut 6 tips jitu yang bisa dilakukan.

1. Jalin hubungan baik antara pimpinan dan karyawan

Tak bisa dipungkiri, banyak kasus berhentinya karyawan dikarenakan tidak baiknya hubungan mereka dengan pimpinan atau manajer. Hubungan yang tidak baik ini tidak hanya soal perselisihan, tetapi kerap kali juga karena kurang adanya keterbukaan sehingga menimbulkan kesalahpahaman.

Untuk itu, jika Anda adalah seorang pimpinan atau manajer baik menengah atau atas, harus bisa menghadirkan iklim yang baik di tempat bekerja. Jalin hubungan yang baik dengan tidak menutup diri dan akrab kepada karyawan dengan tetap menjaga wibawa.

2. Ciptakan lingkungan kerja yang menyenangkan

Apa yang sering kali membuat seorang karyawan malas ke kantor? Salah satunya karena lingkungan kantor yang membosankan. Interior kantor yang monoton dan membosankan akan menciptakan rasa malas, tidak nyaman, bahkan sifat mudah marah. Ini tentu akan sangat berpengaruh pada produktivitas karyawan karena pemikiran kreatif dan kritis mereka tidak terdorong.

Ada banyak perusahaan yang sadar akan hal tersebut, mereka membangun kantordengan interior dan pengalaman yang menyenangkan. Retensi karyawan mereka juga bisa ditingkatkan karena karyawan bekerja di tempat yang layaknya tidak seperti kantor biasa.

3.Beri dukungan kepada karyawan

Hubungan yang baik tentu tak cukup jika pimpinan atau manajer tak memberikan dukungannya. Dukungan ini menunjukkan bahwa anda peduli akan kondisi karyawan dan apa saja kesulitannya.

Dukungan juga bukan berarti soal motivasi kata-kata, melainkan juga soal fasilitas. Bagaimana mungkin seorang karyawan betah di sebuah perusahaan jika pekerjaan kantor yang ia kerjakan justru memakai alat pribadinya.

4. Buka peluang untuk karyawan mengembangkan diri

Karyawan terbaik biasanya memiliki visi yang jelas akan hidupnya. Untuk itu, mereka biasanya tahu pasti apa yang mereka inginkan dan pengembangan diri seperti apa yang dibutuhkan. Disinilah perusahaan harus mengambil peran.

Manager divisi khususnya harus memberi kesempatan kepada karyawan untuk melakukan pekerjaan baru yang dapat mengembangkan dirinya. Hal ini bisa membuat karyawan merasa dibutuhkan dan berperan dalam kemajuan perusahaan. Akhirnya, mereka akan terbangun kesadaran untuk bersikap loyal terhadap perusahaan.

5. Berikan apresiasi

Setiap orang suka diapresiasi. Hal ini harus disadari oleh pimpinan perusahaan untuk mampu bersikap apresiatif. Jika karyawan melakukan hal yang baik, tunjukkan apresiasi atas hal tersebut. Begitupun sebaliknya, jika memang kurang baik maka berikan arahan yang diharapkan perusahaan.

Apresiasi ini juga menyangkut kepada penghargaan. Sebagai contoh dengan memberikan bonus atau promosi jabatan. Berilah penghargaan itu bahkan sebelum mereka memintanya. Dengan begitu, rasa tanggung jawab dan kepercayaan diri karyawan tinggi dan kepercayaan mereka pada karir di perusahaan anda juga akan meningkat.

6. Terbuka akan jenjang karir

Seperti yang sudah diungkap sebelumnya, karyawan yang berpotensi biasanya memiliki visi hidup yang jelas. Artinya, mereka sangat mementingkan jenjang karirnya di perusahaan tempatnya bekerja. Hal ini sering dilupakan perusahaan. Manajer atau pimpinan tidak terbuka akan jenjang karir dan tidak menjelaskan bagaimana promosi bisa didapatkan.

Keterbukaan akan jenjang karir akan membantu karyawan mengambil sikap akan kerjanya. Lakukan juga evaluasi atau penilaian kerja karyawan secara berkala agar mereka tahu apa yang harus mereka perbaiki.

Itulah 6 tips yang bisa diterapkan dalam upaya retensi karyawan pada sebuah perusahaan. Secara umum yang perlu diperhatikan adalah bagaimana manajer atau pimpinan perusahaan bisa menyesuaikan diri dengan zaman dan memahami karyawan dengan baik.


Redaktur : Ilham Sudrajat
Penulis : Ilham Sudrajat

Komentar

Komentar
()

Top