Nasional Mondial Ekonomi Megapolitan Olahraga Rona The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Edisi Weekend Foto Video Infografis
Surat Bu Rossa

Tips Hadapi Penolakan di Tempat Kerja

Foto : Istimewa
A   A   A   Pengaturan Font

Pertanyaan:

Bu Rossa, baru setahun bekerja saya telah merasakan betapa kerasnya persaingan di dunia kerja. Ternyata sangat berbeda dengan dunia perkuliahan. Salah satu yang terberat adalah ketika harus menghadapi penolakan.

Mohon advisnya Bu, bagaimana agar tetap tegar dan bisa bangkit lagi ketika menghadapi penolakan ini.

Jawaban:

Berbagai pengalaman baik dan buruk biasa dijumpai di tempat kerja. Salah satu yang tidak menyenangkan adalah ketika harus menghadapi penolakan. Ini adalah hal yang normal dialami dan penyebabnya beragam. Namun, jangan sampai satu penolakan membuat Anda menyerah. Penolakan justru bisa menempa diri Anda untuk belajar dan meningkatkan kualitas diri sebagai pekerja.

Sebagai seorang profesional, Anda harus tahu cara mengontrol respons yang diberikan saat dihadapkan pada penolakan. Di bawah ini adalah beberapa hal yang perlu Anda tahu seputar penolakan di dunia kerja, mulai dari contoh hingga tips menghadapinya.

Contoh Penolakan di Tempat Kerja

Berikut ini beberapa contoh penolakan di tempat kerja menurut The Balance Careers antara lain (a) tidak mendapat promosi pekerjaan, (b) tidak terpilih sebagai bagian dari proyek yang diimpikan, (c) prospek konsumen memilih membeli produk atau layanan yang ditawarkan kompetitor (d) mendapatkan kenaikan gaji yang lebih kecil dari yang diharapkan, (e) rekan kerja mendapat pengakuan atas proyek di mana Anda turut berkontribusi, (f) atasan membatalkan janji meeting, (g) dicecar dan dikritisi di publik atas kesalahan pekerjaan yang Anda lakukan

Tips Menghadapi Penolakan

di Tempat Kerja

Perasaan down dan sedih pasti dirasakan saat mendapat penolakan dan itu adalah perasaan yang normal. Ada beberapa cara yang dapat dilakukan supaya merasa lebih nyaman ketika Anda menghadapi penolakan di kantor.

Mengutip The Balance Careers, berikut adalah beberapa tips menghadapinya:

Kumpulkan keberanian untuk menghadapinya

Merasa tidak percaya diri setelah mendapatkan penolakan adalah suatu hal yang wajar. Sehingga, langkah pertama untuk menghadapinya adalah dengan berurusan dengan diri Anda sendiri.

Maksudnya adalah semangati diri dan jangan hanya berfokus pada menyalahkan atau menjelek-jelekkan diri sendiri. Setelah bersedih, coba pelan-pelan cerna apa saja masukan dan kritikan membangun yang Anda dapatkan. Apa saja yang bisa membantu Anda belajar dari kesalahan dan penolakan tersebut.

Sebagai contoh, ketika Anda gagal promosi, bisa saja rekan kerja Anda yang mendapatkannya.

Apa pun itu, ingatlah bahwa Anda akan sulit memahami penolakan di tempat kerja jika tidak memiliki keberanian untuk menghadapinya.

Kelola emosi

Tips lain untuk menghadapi penolakan di tempat kerja adalah dengan mengelola emosi. Sebagai contoh, Anda akan sulit menerima feedback dan alasan penolakan jika Anda sudah emosi atau kesal lebih dulu.

Jika hal tersebut terjadi, tentu Anda tidak akan tahu hal apa yang harus dilakukan supaya tidak mendapat penolakan lagi di kemudian hari. Tidak hanya itu, emosi yang tidak dikelola dengan baik saat ditolak juga akan menghambat perkembangan karier Anda sendiri. Di samping itu, profesionalisme Anda sebagai pekerja juga akan turut dipertanyakan yang berisiko menutup kesempatan mendapat hal baik di kemudian hari.

Minta "feedback"

Tips selanjutnya untuk menghadapi penolakan di tempat kerja adalah dengan meminta feedback. Dengan meminta feedback, Anda bisa tahu alasan penolakan yang Anda alami. Tunjukkan juga keterbukaan Anda terhadap feedback dan kritik dari rekan kerja maupun atasan.

Feedback yang didapat seputar penolakan bisa menjadi sarana belajar bagi diri Anda sendiri. Tidak hanya itu, ingatlah untuk tidak bersikap defensif ketika mendapatkan feedback. Sikap defensif justru akan membuat profesionalisme Anda dipertanyakan dan reputasi Anda di tempat kerja menjadi buruk.

Belajar dari penolakan

Proses segala informasi yang didapatkan dari feedback dan ambil poin-poin kekurangan Anda serta hal-hal yang bisa ditingkatkan. Ingat, hal tersebut bisa dilakukan jika Anda selalu terbuka terhadap feedback dan tidak langsung menyanggahnya.

Dengan begini, Anda jadi punya kesempatan untuk belajar dan berkembang. Nantinya, sikap atau performa kerja Anda juga pasti meningkat. Belajar dari penolakan adalah salah satu bentuk growth mindset, yang merupakan kunci dalam mendapatkan kesuksesan karier.

Ambil tindakan positif untuk berkembang dan berubah

Membuat rencana perkembangan diri menjadi tips lain dalam menghadapi penolakan di tempat kerja. Ketika membuat rencana, Anda bisa melibatkan atasan atau rekan kerja yang sebelumnya memberi feedback atau kritik.

Tergantung dari masukan yang didapat, Anda bisa saja memiliki beragam daftar tindakan yang bisa dilakukan demi mempersiapkan diri untuk kesempatan selanjutnya. Sebagai contoh, salah satu masukan yang didapat dari atasan adalah kekurangan skill sehingga ditolak untuk promosi.

Nah, untuk mempersiapkan diri demi kesempatan promosi selanjutnya, Anda bisa mencoba mengikuti kelas, workshop, atau pelatihan agar skill bisa bertambah. Dengan begitu, kesempatan untuk mendapatkan promosi di kesempatan lain menjadi semakin besar.

Buat progres Anda diketahui

Setelah mendapatkan feedback dan belajar dari penolakan yang didapat, Anda bisa menunjukkan progres. Tunjukkan pada rekan kerja dan atasan bahwa penolakan sebelumnya membuat Anda jadi pekerja yang lebih terampil. Misalkan, saat mengerjakan suatu proyek, Anda dapat mengambil porsi yang lebih besar dan menyukseskannya.

Tunjukkan juga hasil Anda dalam angka dan bandingkan dengan hasil sebelumnya. Maka, atasan jadi akan tahu usaha dan perkembangan Anda. Hal ini tidak hanya membuat orang lain memperhatikan usaha Anda, tapi juga menunjukkan bahwa Anda mau berkembang dari feedback yang diterima.

Tentu, hal ini membuat atasan atau rekan kerja yang menolak Anda merespons positif terhadap usaha pengembangan diri Anda.


Redaktur : Ilham Sudrajat
Penulis : Ilham Sudrajat

Komentar

Komentar
()

Top