
Tiongkok Tuding Pesawat Filipina Terbang secara Ilegal di LTS
Foto yang diambil pada 11 Februari 2025 dan dirilis oleh Pasukan Pertahanan Australia pada Jumat (21/2) memperlihatkan kapal fregat kelas Jiangkai milik Angkatan Laut Tiongkok, Hengyang, sedang berlayar di sebuah lokasi yang dirahasiakan.
Foto: AFP/AUSTRALIAN DEFENCE FORCEBEIJING - Tiongkok pada Jumat (21/2) menuding Filipina telah mengirim tiga pesawat secara ilegal ke wilayah udara di atas Laut Tiongkok Selatan (LTS) yang disengketakan, menambah ketegangan teritorial yang sudah berlangsung lama antara kedua negara.
Tiongkok mengklaim hampir seluruh LTS dan menepis klaim serupa oleh Filipina dan negara lain, meskipun ada keputusan internasional yang menyatakan klaimnya itu tidak memiliki dasar hukum.
Tentara Pembebasan Rakyat Beijing (PLA) mengatakan pada Jumat bahwa dua pesawat C208 Filipina dan satu pesawat N-22 secara ilegal memasuki wilayah udara di sekitar kepulauan dan terumbu karang Nansha milik Tiongkok, yang juga dikenal sebagai Kepulauan Spratly, sehari sebelumnya.
“Angkatan bersenjata Tiongkok telah berupaya menahan diri atas seluruh pelanggaran itu dengan memperingatkan dan mengusir pesawat tersebut,” demikian pernyataan Komando Armada Wilayah Selatan PLA.
Komando tersebut juga merilis klip audio yang menunjukkan seorang pilot Tiongkok memperingatkan salah satu pesawat Filipina bahwa pesawat itu telah menimbulkan ancaman keamanan terhadap pulau-pulau dan terumbu karang Tiongkok, dan memerintahkannya untuk segera pergi untuk menghindari risiko kesalahan tanggapan.
Sementara itu pihak Penjaga Pantai Filipina pada Kamis (20/2) mengatakan bahwa biro perikanan Manila telah menerbangkan dua pesawat di atas Kepulauan Spratly untuk menegaskan kedaulatan Filipina.
“Pesawat-pesawat itu secara konsisten menantang kehadiran ilegal pasukan maritim Tiongkok (dan) mendokumentasikan kegiatan-kegiatan melanggar hukum yang dilakukan oleh Penjaga Pantai dan Milisi Maritim Tiongkok," kata Penjaga Pantai Filipina.
Beijing dan Manila telah terlibat perang kata-kata sepanjang pekan ini atas perilaku pihak masing-masing lawan di jalur perairan kritis tersebut, yang diperkirakan dilalui oleh jalur perdagangan bernilai triliunan dollar setiap tahunnya.
Pada Selasa (18/2) lalu, Penjaga Pantai Filipina mengatakan sebuah helikopter Angkatan Laut Tiongkok terbang sedekat tiga meter dari sebuah pesawat Cessna pengintaian milik biro perikanan saat melintas di atas Scarborough Shoal yang disengketakan, dan mengecam manuver berbahaya tersebut.
Dalam pernyataan pada Jumat, PLA menerbitkan rekaman yang menurutnya menunjukkan pesawat Filipina memasuki wilayah udara Tiongkok secara ilegal, dan mengatakan bahwa pesawat Filipina itu telah menggunakan metode yang tidak profesional dan berbahaya dengan secara sengaja memotong ketinggian helikopter ketika sedang melakukan patroli udara biasa, sehingga potensi kecelakaan dapat terjadi dengan sangat mudah.
Peringatan Beijing
Sementara itu Tiongkok telah mengeluarkan memperingatkan kepada Australia tentang potensi latihan angkatan lautnya yang menggunakan amunisi aktif di perairan internasional di lepas pantai timur dan meminta agar penerbangan komersial untuk menjauh dari wilayah tersebut. Hal itu dinyatakan oleh Perdana Menteri Australia, Anthony Albanese, pada Jumat.
Beijing menggambarkan latihan tersebut sebagai protokol yang aman, standar, dan profesional dan sejalan dengan hukum internasional, tanpa mengomentari apakah amunisi aktif digunakan.
Kementerian Pertahanan Australia sendiri telah memantau pergerakan kapal-kapal Angkatan Laut Tiongkok sejak mereka terpantau pekan lalu.
Albanese mengatakan armada tersebut telah memberi tahu pejabat Australia bahwa mereka mungkin akan mulai melakukan latihan tembak langsung, dan bahwa kapal dan pesawat harus menjauh.
"Ini adalah aktivitas yang terjadi di perairan yang sesuai dengan hukum internasional," kata PM Albanese. "Tidak ada risiko bahaya yang mengancam aset Australia atau aset New Zealand, dan itulah sebabnya pemberitahuan ini diumumkan," imbuh dia.
Ketika ditanya mengenai latihan militer, Kementerian Luar Negeri Tiongkok mengatakan bahwa militer negara mereka telah mengorganisasikan formasi angkatan laut untuk melakukan pelatihan dan latihan di perairan yang jauh.
Menteri Luar Negeri Australia, Penny Wong, sebelumnya menyuarakan keprihatinannya atas latihan tersebut. "Kami akan membahas hal ini dengan pihak Tiongkok," kata dia kepada kantor berita ABC dari Johannesburg, tempat ia menghadiri pertemuan G20.
Sementara itu Menteri Pertahanan Australia, Richard Marles, menggambarkan kehadiran kapal-kapal perang Tiongkok sebagai "tidak biasa", meskipun kapal-kapal itu berlayar di perairan internasional. AFP/I-1
Berita Trending
- 1 Ditlantas Polda Babel awasi pergerakan kendaraan lintas kabupaten
- 2 Andreeva Kejutkan Iga Swiatek dan Lolos ke Semifinal Dubai Open
- 3 Jangan Beri Ampun Pelaku Penyimpangan Impor. Itu Merugikan Negara. Harus Ditindak!
- 4 Dibalut Budaya Tionghoa, Ini Sinopsis Film Pernikahan Arwah (The Butterfly House)
- 5 Realisasi Anggaran Bekasi Baru 20 Persen
Berita Terkini
-
18 Tahun Setelah Film Pertama, Will Smith Pastikan I Am Legend 2 Dibuat
-
Kemenag Pastikan Seluruh Kuota Haji Khusus Tahun Ini Sudah Terisi
-
Studio Tour Harry Potter Pertama di Tiongkok akan Dibuka di Shanghai
-
Berselisih dengan Inggris, Apple Hapus Alat Keamanan Data dari Pelanggan
-
Bima Arya Tegaskan Retret Kepala Daerah Tingkatkan Kapasitas Kepemimpinan