Nasional Mondial Ekonomi Daerah Megapolitan Olahraga Rona The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Edisi Weekend Foto Video Infografis
Sengketa LTS

Tiongkok Tuding AS Provokasi Perlombaan Senjata

Foto : AFP/ISSEI KATO

Wakil Menteri Luar Negeri Tiongkok, Sun Weidong

A   A   A   Pengaturan Font

BEIJING - Amerika Serikat (AS) telah menimbulkan tantangan keamanan terbesar di Laut Tiongkok Selatan (LTS) karena penempatan militernya di sana mengubahnya menjadi "pusaran perlombaan senjata". Hal itu diutarakan Wakil Menteri Luar Negeri Tiongkok, Sun Weidong, dalam sambutannya yang dipublikasikan pada Minggu (9/6).

Perselisihan maritim baru-baru ini antara Tiongkok dan Filipina yang merupakan negara sekutu perjanjian AS, telah menjadikan LTS yang sangat strategis sebagai titik konflik potensial antara Washington DC dan Beijing.

"Saat ini, tantangan keamanan terbesar di LTS justru datang dari luar kawasan," kata Sun dalam komentar yang dipublikasikan oleh kementeriannya, setelah menghadiri pertemuan tingkat tinggi mengenai kerja sama Asia timur di Laos.

Sun mengatakan pasukan pimpinan AS telah mempromosikan penempatan dan tindakan militer di LTS, menghasut dan mengintensifkan perselisihan dan kontradiksi maritim, dan merusak hak dan kepentingan sah negara-negara pesisir.

"Tindakan AS untuk mengerahkan sistem misil jarak menengah di kawasan tersebut, menyeret kawasan ini ke dalam pusaran perlombaan senjata, menempatkan seluruh kawasan Asia-Pasifik di bawah bayang-bayang konflik geopolitik," ucap Sun.

Untuk itu, kata Sun, Tiongkok berkomitmen untuk menangani perselisihan dengan pihak-pihak di LTS dengan baik melalui dialog.

Tegaskan Hak

Pada April lalu, Filipina mengatakan dalam pertemuan dengan sekutu AS bahwa mereka bertekad untuk menegaskan hak kedaulatannya di LTS, dan menuduh Tiongkok telah meningkatkan "pelecehannya" terhadap Filipina.

Tiongkok mengklaim hampir seluruh LTS, yang merupakan jalur perdagangan kapal tahunan senilai lebih dari 3 triliun dollar AS, dan telah mengerahkan ratusan kapal penjaga pantai sejauh 1.000 kilometer dari daratan Tiongkok untuk mengawasi apa yang dikatakan Tiongkok sebagai wilayah yurisdiksinya.

Filipina dan Tiongkok telah berulang kali berselisih pada tahun lalu di dekat wilayah sengketa yang termasuk dalam zona ekonomi eksklusif Manila. Tiongkok secara rutin menuduh Filipina melakukan perambahan, sementara Manila dan sekutunya mengutuk apa yang mereka sebut agresi oleh Beijing. Sementara AS telah menyatakan bahwa pihaknya akan terus mendukung Manila. ST/I-1


Redaktur : Ilham Sudrajat
Penulis : Ilham Sudrajat

Komentar

Komentar
()

Top