Nasional Mondial Ekonomi Megapolitan Olahraga Rona The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Foto Video Infografis
Kebijakan Pemerintah

Tiongkok Tegaskan "Satu Negara, Dua Sistem" untuk Hong Kong

Foto : ISTIMEWA

Kepala Eksekutif baru Hong Kong, John Lee (kiri) dan Presiden Tiongkok, Xi Jinping setelah upacara pengambilan sumpah, Jumat (1/7).

A   A   A   Pengaturan Font

HONG KONG - Presiden Tiongkok, Xi Jinping, pada Jumat (1/7), mengatakan tidak ada alasan untuk mengubah kebijakan "satu negara, dua sistem" untuk Hong Kong.

Kebijakan ini harus dipatuhi dalam jangka panjang. Dalam pidato di peringatan 25 tahun kembalinya kota itu ke Tiongkok, Xi mengatakan tujuan mendasar dari kebijakan tersebut untuk menegakkan kedaulatan, keamanan, dan kepentingan pembangunan nasional Tiongkok, serta menjaga kemakmuran dan stabilitas jangka panjang di Hong Kong dan Makau.

Xi menambahkan kebijakan tersebut memenuhi kepentingan fundamental negara dan kepentingan Hong Kong dan Makau. "Semua yang telah dilakukan pemerintah pusat untuk kepentingan negara kami, Hong Kong dan Makau, dan rekan senegara kami di Hong Kong dan Makau.

Tidak ada alasan untuk mengubah sistem yang begitu baik, dan itu harus dipatuhi dalam jangka panjang," kata Xi di Pusat Konvensi dan Pameran Hong Kong. Sebelumnya, Xi melantik mantan kepala keamanan Hong Kong, John Lee, sebagai kepala eksekutif baru kota itu, serta pejabat utama pemerintahan periode keenam.

Setelah dilantik, Lee mengatakan supremasi hukum adalah nilai fundamental bagi Hong Kong dan undang-undang keamanan nasional yang diberlakukan di kota itu pada 2020 telah membawa stabilitas setelah protes anti-pemerintah pada 2019. Dalam pidatonya, Xi menyampaikan salam hangat kepada semua penduduk Hong Kong serta ucapan selamat yang hangat kepada Lee.
Halaman Selanjutnya....


Redaktur : Marcellus Widiarto
Penulis : Selocahyo Basoeki Utomo S

Komentar

Komentar
()

Top