Tiongkok Targetkan Pertumbuhan Ekonomi 6 Persen
KONGRES RAKYAT NASIONAL I Presiden Tiongkok Xi Jinping (kiri) dan Perdana Menteri Li Keqiang menghadiri pembukaan Kongres Rakyat Nasional, di Beijing, Jumat (5/3).
Foto: LEO RAMIREZ/AFPBEIJING - Tiongkok mengumumkan target pertumbuhan ekonomi negaranya untuk tahun 2021. Dengan percaya diri, Perdana Menteri Li Keqiang mengatakan pertumbuhan hingga 6 persen akan menjadi tujuan utama pada tahun ini.
Pernyataan PM Li Keqiang itu disampaikan pada hari pertama sesi tahunan Kongres Rakyat Nasional, di Beijing, Jumat (5/3).
Kongres Rakyat Nasional Tiongkok ini dijadwalkan akan berlangsung hingga Kamis pekan depan dengan beragam isu dalam maupun luar negeri yang akan dibahas.
"Kita harus tetap percaya diri, menghadapi tantangan secara langsung, dan mengonsolidasikan fondasi untuk pemulihan ekonomi untuk memastikan pembangunan ekonomi dan sosial yang berkelanjutan dan sehat," ungkap Li.
Target yang cukup tinggi ini tentunya berani dicanangkan setelah melihat kemampuan Tiongkok dalam melakukan pemulihan akibat serangan wabah virus korona.
Tahun lalu, Tiongkok mengabaikan target pertumbuhan ekonomi mereka karena sadar bahwa ada dampak ekonomi yang besar dari pandemi. Saat itu, pemerintah Tiongkok melihat adanya ketidakpastian dalam pencapaian target.
Li Keqiang menegaskan meskipun banyak tantangan dan risiko yang akan dihadapi, fundamental ekonomi yang akan menopang pertumbuhan jangka panjang tetap tidak berubah.
Anggaran Pertahanan
Selain itu, Tiongkok menaikkan anggaran belanja pertahanan 6,8 persen pada tahun ini. Kenaikan belanja pertahanan Tiongkok ini ditujukan untuk mengantisipasi ketegangan dengan Amerika Serikat (AS) dan India.
Kementerian Keuangan Tiongkok menyebutkan, pengeluaran untuk belanja militer akan naik menjadi 1,35 triliun yuan (208 miliar dollar AS) di tahun ini. "Kami akan memberikan jaminan keuangan yang lebih kuat untuk mendukung modernisasi pertahanan nasional dan angkatan bersenjata, dan membantu meningkatkan kemampuan pertahanan Tiongkok dengan kekuatan ekonominya," sebut Kementerian Keuangan dalam sebuah laporan, Jumat.
Peningkatan pengeluaran pertahanan terjadi setelah Tiongkok bersitegang dengan India di perbatasan dan ketika negara itu berusaha memodernisasi militernya agar lebih kompetitif dengan AS.
Tiongkok merupakan satu-satunya negara ekonomi utama di dunia yang mencatat pertumbuhan ekonomi di tahun lalu. Target pertumbuhan ekonomi sebesar 6 persen untuk tahun ini, jauh di bawah perkiraan para ekonom.
"Kami akan meningkatkan pelatihan dan kesiapsiagaan militer secara menyeluruh, membuat rencana keseluruhan untuk menanggapi risiko keamanan di semua area dan untuk semua situasi," kata Li Keqiang.
n SB/AFP/P-4
Berita Trending
- 1 Cagub Khofifah Pamerkan Capaian Pemprov Jatim di Era Kepemimpinannya
- 2 Ini Klasemen Liga Inggris: Nottingham Forest Tembus Tiga Besar
- 3 Cawagub Ilham Habibie Yakin dengan Kekuatan Jaringannya di Pilgub Jabar 2024
- 4 Cagub Luluk Soroti Tingginya Pengangguran dari Lulusan SMK di Jatim
- 5 Cagub Risma Janji Beri Subsidi PNBP bagi Nelayan dalam Debat Pilgub Jatim
Berita Terkini
- Tindak Tegas, Polda Sumut Sita 55,95 Kg Sabu-sabu
- Arah Pembangunan Pusat dan Daerah Harus Selaras
- Jaga Wibawa Institusi, Pimpinan Harus Buka Borok Birokrat yang Korup
- Harris-Trump Terus Kampanye saat 75 Juta Warga Telah Mencoblos
- Dokter Spesialis Ini Ingatkan Aktivitas dan Latihan Fisik Rutin Bisa Kurangi Risiko Stroke