Nasional Mondial Ekonomi Megapolitan Olahraga Rona The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Foto Video Infografis

Tiongkok Tak Terima Disebut Agresif dan Menantang, Beijing ke Selandia Baru: Tuduhan Itu Salah dan Menyesatkan!

Foto : Yahoo/Kementerian Luar Negeri Tiongkok

Duta Besar Tiongkok untuk Selandia Baru Wang Xiaolong.

A   A   A   Pengaturan Font

WELLINGTON - Kedutaan Besar Tiongkok di Selandia Baru mengatakan bahwa komentar Perdana Menteri Selandia Baru Jacinda Ardern mengenai agresivitas Tiongkok adalah "menyesatkan" dan "salah".

Ardern mengemukakan komentar itu di KTT NATO di Madrid, Rabu (29/6), dengan mengatakan bahwa Tiongkok "akhir-akhir ini juga menjadi lebih agresif dan cenderung menantang aturan dan norma internasional."

"Kami telah mencatat komentar terkait yang dibuat oleh pihak Selandia Baru pada pertemuan NATO, yang mencakup beberapa tuduhan sesat terhadap Tiongkok," kata seorang juru bicara kedutaan dalam sebuah pernyataan di lamannya pada Kamis (30/6). "Tuduhan itu salah dan karenanya patut disesalkan."

"Jelas bahwa komentar seperti itu tidak membantu untuk memperdalam rasa saling percaya antara kedua negara," kata pernyataan itu.

Selandia Baru, yang sangat bergantung pada Tiongkok untuk perdagangan, sering menghindar dari kritik langsung terhadap Beijing.

Namun, baru-baru ini Selandia Baru memperkeras nada sikapnya mengenai keamanan dan kehadiran Beijing yang berkembang di Pasifik Selatan setelah penandatanganan pakta keamanan baru-baru ini antara Tiongkok dan Kepulauan Solomon di dekat Selandia Baru.

Pernyataan kedutaan itu juga merujuk pada komentar Ardern tentang upaya Tiongkok mengganggu dan mengacaukan Pasifik.

Kedubes Tiongkok mengatakan setiap eskalasi ketegangan di Pasifik "tidak mungkin disebabkan oleh kerja sama Tiongkok dengan mitra pulaunya untuk memajukan pembangunan berkelanjutan."

Kerja sama semacam itu tidak ada hubungannya dengan militerisasi kawasan itu, tambah pernyataan itu. "Jika militerisasi memang ada di Pasifik Selatan, jelaslah bagi semua pihak siapa dan apa yang memicu ketegangan semacam itu."


Redaktur : Lili Lestari
Penulis : Antara

Komentar

Komentar
()

Top