Nasional Mondial Ekonomi Megapolitan Olahraga Rona The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Edisi Weekend Foto Video Infografis
Uji Coba ke Manusia

Tiongkok Setujui Uji Klinis Dua Vaksin Covid-19

Foto : istimewa
A   A   A   Pengaturan Font

BEIJING - Pemerintah Tiongkok telah menyetujui tahap awal uji coba klinis untuk dua vaksin eksperimental virus korona (Covid-19). Dengan kata lain, dua vaksin eksperimental ini akan segera diuji coba kepada manusia.

Dua vaksin eksperimental yang mendapat persetujuan untuk memasuki tahap awal uji coba klinis ini dikembangkan oleh Sinovac Biotech yang berbasis di Beijing dan oleh Institut Produk Biologis Wuhan-afiliasi Grup Farmasi Nasional Tiongkok milik negara (Sinopharm).

Pada Maret lalu, otoritas Tiongkok juga menyetujui uji coba klinis untuk sebuah vaksin virus korona lainnya terhadap lebih dari 100 relawan. Selain Tiongkok, Amerika Serikat juga diketahui telah memulai uji coba vaksin virus korona terhadap puluhan relawan.

Sementara itu, Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) mengatakan saat ini ada 70 vaksin virus korona yang sedang dalam pengembangan. Tiga di antaranya telah diuji coba ke manusia.

Seperti dikutip dari South China Morning Post, satu vaksin diuji klinis oleh perusahaan CanSino Biologics Inc dan Beijing Institute of Biotechnology. Berdasarkan dokumen WHO, dua vaksin lainnya diujikan pada manusia oleh produsen obat Amerika Serikat Moderna Inc dan Inovio Pharmaceuticals Inc.

Direktur Jenderal WHO, Tedros Adhanom Ghebreyesus, menjelaskan vaksin merupakan cara paling efektif untuk menghentikan penyebaran Covid-19 yang telah menewaskan lebih dari 119 ribu orang di seluruh dunia. Virus mematikan itu sulit dihilangkan jika hanya mengandalkan tindakan pengendalian seperti menjaga jarak maupun lockdown.

"Keterhubungan global itu artinya meningkatkan risiko penularan dan kebangkitan Covid-19 akan terus berlanjut," kata Ghebreyesus dalam briefing virtual dari Jenewa Selasa (14/4).

Hingga kini, virus korona telah menginfeksi 1.923.858 orang di lebih dari 200 negara. Dari jumlah itu, 119.599 orang meninggal, dan 444.017 dinyatakan sembuh.

Sementara itu, Amerika Serikat (AS) mencatatkan 1.509 kematian akibat virus korona dalam 24 jam terakhir. Angka tersebut diumumkan oleh Universitas Johns Hopkins pada Senin (13/4/) pukul 20.30 waktu setempat, atau Selasa (14/4) pukul 07.30 pagi WIB. Covid-19 telah merenggut setidaknya 23.529 nyawa di AS", terbanyak di dunia. eko/AFP-P-4

Komentar

Komentar
()

Top