Nasional Mondial Ekonomi Megapolitan Olahraga Rona The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Edisi Weekend Foto Video Infografis
Hubungan Bilateral

Tiongkok Setop Dialog Ekonomi dengan Australia

Foto : istimewa
A   A   A   Pengaturan Font

BEIJING - Tiongkok pada Kamis (6/5) telah memutuskan saluran untuk pembicaraan diplomatik dan perdagangan dengan Australia. Langkah itu diambil menanggapi kemarahan Beijing menyusul terjadinya perselisihan atas berbagai masalah termasuk hak asasi manusia, spionase, dan asal-usul Covid-19.

Ketegangan bilateral telah meningkat sejak Canberra tahun lalu menyerukan penyelidikan independen ke dalam asal-usul pandemi virus korona dan melarang raksasa telekomunikasi Huawei membangun jaringan 5G di Australia.

Tiongkok yang merupakan mitra dagang terbesar Australia, sebelumnya telah memberlakukan tarif atau mengusik lebih dari selusin industri utama Australia, termasuk dengan mengurangi jumlah ekspor anggur, jelai, daging sapi dan batu bara.

"Dialog Ekonomi Strategis Tiongkok-Australia dihentikan atas dasar sikap dari pemerintah Australia saat ini serta sejumlah pejabat Australia yang mengacaukan dialog normal karena pola pikir Perang Dingin dan diskriminasi ideologis," kata Komisi Pembangunan dan Reformasi Nasional Tiongkok.

"(Oleh karena itu) Beijing akan menangguhkan semua kegiatan tanpa batas waktu di bawah kerangka perjanjian," imbuh komisi itu.

Atas keputusan itu, Australia menyatakan kekecewaannya dan Menteri Perdagangan Australia, Dan Tehan, mengatakan dialog itu telah menjadi forum penting bagi kedua negara untuk membahas sengketa perdagangan dan isu-isu ekonomi lainnya walaupun sudah tak ada pembicaraan sejak 2017.

Tidak segera jelaskan apakah perselisihan itu akan berdampak pada perjanjian perdagangan bebas antara keduanya yang mulai berlaku pada 2015.

Canberra sebelumnya menggambarkan bahwa dialog tersebut sebagai jalan utama bagi pembicaraan yang dirancang untuk meningkatkan perdagangan antara kedua belah pihak dan memperkenalkan investor besar Tiongkok.

Pada dialog pertama yang terjadi pada 2014 disebut-sebut sebagai sebuah kesempatan untuk menjalin hubungan ekonomi yang lebih erat, tetapi kemudian hubungan antara keduanya justru makin surut.

Bersifat Simbolis

Sementara itu para pengamat menyatakan penangguhan itu lebih bersifat simbolis. "Namun langkah dihentikannya dialog amat memprihatinkan," ucap James Laurenceson, direktur Australia-China Relations Institute di University of Technology Sydney.

Sebelumnya pada April lalu, pemerintahan pimpinan Perdana Menteri Scott Morrison menyudahi kesepakatan Jalur Sutera Baru (Belt and Road Initiative) antara Beijing dan Negara Bagian Victoria.

Hubungan Australia-Tiongkok makin memanas setelah pada pekan ini Australia menyatakan akan meninjau ulang dan menyudahi sewa atas Pelabuhan Darwin selama 99 tahun oleh perusahaan Tiongkok.

Hubungan dua negara juga makin runyam setelah masing-masing saling tuding atas terjadinya tindak spionase.AFP/I-1


Redaktur : Ilham Sudrajat
Penulis : AFP

Komentar

Komentar
()

Top