Nasional Mondial Ekonomi Megapolitan Olahraga Rona The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Foto Video Infografis
Pengendalian Emisi Karbon I Beijing Berjanji Tingkatkan Konsumsi Bahan Bakar Nonfosil

Tiongkok Semakin Agresif Bangun Pembangkit Listrik EBT

Foto : Sumber: National Energy Administration - KJ/ONES
A   A   A   Pengaturan Font

Pernyataan Kamis itu juga mendesak pemerintah daerah untuk meringankan "beban irasional" pada pengembang terbarukan dan untuk meluncurkan kebijakan tanah dan keuangan yang menguntungkan untuk mendukung proyek.

Kalah Jauh

Menanggapi masifnya Tiongkok, Direktur Institute for Essential Services Reform (IESR), Fabby Tumiwa, mengatakan Indonesia perlu belajar banyak dari pesatnya pembangunan pembangkit listrik tenaga surya (PLTS) di negara tersebut. Sampai akhir 2020, pembangunan PLTS di Tiongkok mencapai 253 GW atau 11,3 persen dari total kapasitas pembangkit yang mencapai 2.200 GW.

"Itu hanya PLTS, kalau energi baru terbarukan (EBT) totalnya 42 persen atau 934 GW. Indonesia kalah jauh," kata Fabby.

PLTS di Indonesia menurut International Renewable Energi (IRENA) kurang dari 172 MW pada 2020, dengan PLTS Atap baru sekitar 40 MW. Padahal potensi PLTS di Indonesia menurut hasil kajian IESR berkisar antara 3,6 hingga 20 Terra Watt (TW). Sebab itu, dia menyoroti rumitnya perizinan yang harus dimiliki konsumen untuk memanfaatkan PLTS Atap.
Halaman Selanjutnya....


Redaktur : Vitto Budi
Penulis : Fredrikus Wolgabrink Sabini, Selocahyo Basoeki Utomo S

Komentar

Komentar
()

Top