Nasional Mondial Ekonomi Megapolitan Olahraga Rona The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Foto Video Infografis

Tiongkok Sebut Amerika Tukang Onar setelah Rusia Sebut Sebentar Lagi Akan Ada Revolusi Geopolitik Sangat Besar

Foto : Istimewa
A   A   A   Pengaturan Font

TIONGKOK - Tiongkok menyatakan Amerika Serikat adalah "pembuat risiko keamanan" di Selat Taiwan setelah mengirim kapal perangnya melewati perairan sensitif itu pada Selasa (19/7).

Komando Sisi Timur Tentara Pembebasan Rakyat Tiongkok mengatakan pasukannya terus memantau dan membuntuti kapal perusak USS Benfold dan memperingatkan komandan kapal terkait pelayaran mereka yang dinilai provokatif.

"Provokasi dan pamer yang sering dilakukan Amerika Serikat sepenuhnya menunjukkan bahwa AS adalah perusah perdamaian dan stabilitas di Selat Taiwan, dan pembuat risiko keamanan di Selat Taiwan," ujar militer Tiongkok melalui pernyataan pada Rabu (20/7).

"Pasukan sisi timur tetap siaga tinggi setiap saat dan dengan tegas membela kedaulatan nasional dan integritas teritorial."
Sementara itu, Angkatan Laut AS membela diri dengan mengatakan pelayaran USS Benfold itu rutin dilakukan di perairan yang mereka anggap sebagai "perairan internasional" dan sesuai dengan hukum internasional.

"Transit kapal melalui koridor di selat yang berada d luar laut teritorial negara mana pun," ucap Angkatan Laut AS seperti dikutip Reuters.

Transit kapal melalui Selat Taiwan menunjukkan komitmen Amerika Serikat terhadap Indo-Pasifik yang bebas dan terbuka. Kementerian Pertahanan Taiwan mengatakan kapal USS Benfold berlayar di jalur seperti biasa yakni dari utara melalui Selat Taiwan. Selama ini, kapal perang AS rutin mondar-mandir dan transit di Selat Taiwan meski langkah seperti kerap memicu amarah Tiongkok.

Sebab, Tiongkok memandang Taiwan sebagai wilayahnya yang membangkang karena ingin memerdekakan diri. Selama ini, Taiwan memiliki hubungan dekat dengan Amerika Serikat, meski keduanya tidak memiliki hubungan diplomatik karena kebijakan Satu Tiongkok.

Sementara itu, USS Benfold juga telah beroperasi di Laut Tiongkok Selatan yang menjadi rebutan Tiongkok dengan sejumlah negara di Asia Tenggara.
Meski tak memiliki sengketa di Laut Tiongkok Selatan, AS sering mengirimkan pesawat dan kapal angkatan lautnya ke perairan itu untuk menegakkan kebebasan bernavigasi di perairan yang mereka anggap sebagai perairan internasional.

Sebelumnya, Presiden Rusia, Vladimir Putin juga menyebut Amerika mengabaikan "prinsip-prinsip dasar hukum internasional" dan menekankan bahwa "tindakan sepihak dan seringkali tidak sah" tidak pernah menyelesaikan masalah apa pun.

Karenanya, Presiden Rusia itu memprediksi tak lama lagi aka nada perubahan 'revolusioner' dan hanya negara-negara yang benar-benar berdaulat lah yang akan berhasil setelah revolusi (perubahan geopolitik) terjadi.


Redaktur : Eko S
Penulis : Eko S

Komentar

Komentar
()

Top