Tiongkok Pecat 30 Pejabat yang Gagal Atasi Gelombang Covid-19

BEIJING - Tiongkok telah memecat lebih dari 30 pejabat dari posisinya serta menjatuhkan berbagai hukuman karena dianggap gagal mengatasi gelombang virus korona yang kembali merebak.

Seperti dilansir dari kantor berita AP, mereka yang dipecat antara lain wakil wali kota, kepala distrik kota, dan anggota komisi kesehatan. Selain itu, juga ada staf dari manajemen rumah sakit, bandara, dan departemen pariwisata.

Komisi Kesehatan Nasional Tiongkok, pada Senin (9/8), mengumumkan 94 kasus baru dengan status penularan domestik dalam 24 jam terakhir. Lonjakan jumlah kasus di Tiongkok belakangan ini terkait dengan bandara di Kota Nanjing, Tiongkok Timur.

Varian Delta dilaporkan mulai menular dan menyebar di antara pekerja di bandara, bulan lalu. Sejak saat itu, varian tersebut menyebar dari provinsi tropis Hainan di selatan hingga Mongolia Dalam di ujung utara.

Kemunculan varian Delta memaksa pemerintah Tiongkok mengeluarkan aturan pembatasan perjalanan baru, penguncian wilayah, dan penutupan seluruh Kota Zhangjiajie yang memiliki populasi 1,5 juta jiwa.

Wuhan sendiri yang menjadi titik awal penyebaran pandemi Covid-19, juga menguji semua penduduknya yang berjumlah 12 juta orang hanya dalam tiga hari untuk menyaring infeksi.

Seperti dilansir dari npr.org, panic buying, warga Wuhan kembali dilanda kekhawatiran akan kondisi serupa kembali terjadi seperti tahun lalu. Sejak Wuhan pertama kali menjadi pusat pandemi pada 2019 dan awal 2020, Tiongkok telah bergerak cepat meredam wabah kapan pun dan di mana pun terjadi, dengan menerapkan penguncian dan pengujian massal.

Dalam langkah dramatis yang mengingatkan pada hari-hari pertama virus korona di Tiongkok sekitar 19 bulan yang lalu, penerbangan dan kereta api masuk dan keluar dari Wuhan telah dihentikan. Kebijakan itu diberlakukan di tengah meningkatnya kasus Covid-19 yang terkait dengan varian Delta.

Pengujian Massal

Pihak berwenang juga telah memerintahkan pengujian massal di kota berpenduduk 11 juta, tempat virus pertama kali terdeteksi sebelum menyebar ke seluruh dunia. Panic buying atau aksi panik berbelanja dilakukan warga. Mereka khawatir sulit mendapatkan kebutuhan jika kembali dilakukan kebijakan penguncian wilayah.

Wabah terbaru Tiongkok, yang dimulai bulan lalu, dikaitkan dengan varian Delta virus yang sangat menular yang juga telah menyebar dengan cepat di seluruh AS. Di Amerika, varian Delta menyebabkan kembalinya mandat penggunaan masker dan urgensi baru seputar dorongan untuk vaksinasi Covid-19. Kasus selama dua minggu terakhir telah naik hampir 150 persen di AS.

Sementara dari People's Daily menyebutkan, secara total Tiongkok telah mengonfirmasi 328 kasus baru yang ditularkan secara lokal sejak wabah yang dimulai bulan lalu. Infeksi baru telah muncul di lebih dari 35 kota di sejumlah provinsi dan wilayah negara itu.