Nasional Mondial Ekonomi Megapolitan Olahraga Rona The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Foto Video Infografis

Tiongkok Pecahkan Rekor Infeksi Covid-19 Tertinggi dalam 8 Bulan Terakhir

Foto : REUTERS/Thomas Peter

Ilustrasi.

A   A   A   Pengaturan Font

Infeksi Covid-19 di Tiongkok kembali memecahkan rekor tertinggi pada hari Rabu (23/11). Memicu kota-kota memberlakukan penguncian lokal, pengujian Covid-19 massal, dan pembatasan lainnya yang memicu frustasi dan menggelapkan prospek ekonomi terbesar kedua di dunia itu.

Sebanyak 31.444 infeksi Covid-19 terdeteksi pada hari Rabu. Jumlah ini memecahkan rekor infeksi tertinggi pada 13 April tahun ini, ketika pusat komersial Shanghai yang merupakan rumah bagi 25 juta penduduk dilumpuhkan oleh lockdown.

Melansir Reuters, kali ini, wabah besar tersebar luas dengan pusat penyebaran infeksi di Guangzhou dan barat daya Chongqing. Sementara infeksi baru dilaporkan setiap hari di kota-kota seperti Chengdu, Jinan, Lanzhou, dan Xian.

Kebangkitan kembali infeksi menimbulkan keraguan pada harapan investor agar Tiongkok segera melonggarkan kebijakan "nol-COVID" yang kaku, meskipun baru-baru ini ada langkah-langkah yang lebih terarah.

Di bawah kepemimpinan Presiden Xi Jinping, Tiongkok menerapkan kebijakan pengendalian super ketat untuk mencegah infeksi baru Covid-19. Sebuah langkah yang diambil untuk menyelamatkan nyawa dan mencegah sistem medis kewalahan, bahkan ketika sebagian besar negara di dunia telah mencoba hidup berdampingan dengan Covid-19.

Tiongkok, baru-baru ini mulai melonggarkan beberapa norma tentang pengujian massal dan karantina, untuk menghindari penguncian total di seluruh kota seperti yang terjadi di Shanghai tahun ini. Kota-kota di Tiongkok pun menggunakan penguncian yang lebih lokal dan seringkali tanpa pemberitahuan.

Pembatasan tersebut berdampak pada penduduk yang dikurung serta produksi di pabrik, termasuk pabrik iPhone terbesar di dunia, yang telah diguncang oleh bentrokan antara pekerja dan petugas keamanan dalam perbedaan pendapat yang jarang terjadi.

Broker Nomura baru-baru ini memangkas perkiraan PDB Tiongkok untuk kuartal keempat menjadi 2,4 persen dari yang sebelumnya 2,8 persen year-on-year. Mereka juga memangkas perkiraan pertumbuhan setahun penuh menjadi 2,8 persen, turun satu persen dari 2,9 persen.

Angka ini merosot jauh dari target resmi Tiongkok sekitar 5,5 persen tahun ini. Pertumbuhan PDB Tiongkok pada tahun depan juga diprediksi menurun tiga persen dari perkiraan mereka sebelumnya, turun menjadi 4,0 persen dari 4,3 persen.

Mengakui tekanan pada ekonomi, kabinet mengatakan Tiongkok akan menyiapkan kebijakan moneter lainnya untuk memastikan likuiditas yang cukup.


Editor : Fiter Bagus
Penulis : Suliana

Komentar

Komentar
()

Top