Nasional Mondial Ekonomi Megapolitan Olahraga Rona The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Edisi Weekend Foto Video Infografis
Sengketa Teritorial

Tiongkok Memperingatkan Masalah Taiwan Semakin "Suram"

Foto : MARK SCHIEFELBEIN /AFP

Presiden Tiongkok, Xi Jinping

A   A   A   Pengaturan Font

TAIPEI - Presiden Tiongkok, Xi Jinping, pada Minggu (26/9), memperingatkan bahwa hubungan antara Beijing dan Taipei sedang "suram", serta mendesak partai oposisi utama pulau itu untuk turut mendorong "penyatuan negara."

Tiongkok memandang Taiwan yang demokratis dengan pemerintahan sendiri sebagai bagian dari wilayahnya, dan berjanji jika perlu dengan kekerasan, merebutnya kembali.

Xi telah menjadi pemimpin yang paling suka berperang sejak Mao Zedong, menggambarkan perebutan pulau itu sebagai "tak terelakkan". Dalam surat ucapan selamat kepada Eric Chu, pemimpin baru terpilih dari Partai Kuomintang (KMT) yang memiliki hubungan dekat dengan Beijing, Xi mengatakan Partai Komunis Tiongkok dan KMT harus berkolaborasi di bawah "dasar politik bersama".

"Di masa lalu kedua pihak kami bersikeras pada 'Konsensus 1992' dan menentang 'kemerdekaan Taiwan' untuk mempromosikan perkembangan damai dalam hubungan lintas selat," kata Xi dalam surat yang dirilis oleh KMT.

Pertemuan Penting

Hubungan antara Taiwan dan Tiongkok meningkat tajam di bawah mantan Presiden KMT, Ma Ying-jeou, antara 2008 dan 2016, yang berpuncak pada pertemuan penting antara Xi dan dia di Singapura pada 2015.

KMT telah mengesampingkan friksi dengan Tiongkok dengan menerima apa yang disebut Konsensus 1992, sebuah perjanjian diam-diam bahwa hanya ada "satu Tiongkok" tanpa menentukan apakah Beijing atau Taipei adalah perwakilan yang sah.

Sebagai tanggapan, Chu mengatakan dalam sebuah surat kepada Xi bahwa kedua belah pihak harus "mencari kesamaan dan menghormati perbedaan mereka" untuk mempromosikan perdamaian dan stabilitas di Selat Taiwan.

Beijing telah meningkatkan tekanan militer, diplomatik dan ekonomi di Taiwan sejak Tsai Ing-wen terpilih menjadi presiden pada 2016. Dia memandang pulau itu sebagai negara berdaulat dan bukan bagian dari "satu Tiongkok".

Tahun lalu, jet militer Tiongkok membuat rekor 380 penerobosan ke zona pertahanan Taiwan, dengan beberapa analis memperingatkan bahwa ketegangan antara kedua belah pihak berada pada level tertinggi sejak pertengahan 1990-an.

Pada Kamis, Tiongkok menerbangkan 24 pesawat tempur termasuk dua pembom berkemampuan nuklir ke zona pertahanan udara Taiwan, manuver terbesar dalam beberapa minggu, setelah menyuarakan penentangannya terhadap Taipei yang bergabung dengan kesepakatan perdagangan trans-Pasifik utama.


Redaktur : Marcellus Widiarto
Penulis : AFP, Selocahyo Basoeki Utomo S

Komentar

Komentar
()

Top