Nasional Mondial Ekonomi Megapolitan Olahraga Rona The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Edisi Weekend Foto Video Infografis
Dampak Korona

Tiongkok Larang Masuk Warga dari 3 Negara

Foto : AFP/NICOLAS ASFOURI

Larang Pelancong - Seorang anak perempuan duduk di atas tas perjalanan saat ia bersama keluarganya hendak bepergian dengan menumpang pesawat dari Bandara Internasional Ibu Kota Beijing, Tiongkok, beberapa waktu lalu. Pada Kamis (5/11) Tiongkok daratan telah mengeluarkan larangan masuk bagi pelancong warga non-Tionghoa dari Inggris, Belgia dan Filipina, sebagai tanggapan atas peningkatan kasus Covid-19 di seluruh dunia.

A   A   A   Pengaturan Font

BEIJING - Tiongkok daratan pada Kamis (5/11) telah mengeluarkan larangan masuk bagi pelancong warga non-Tionghoa dari Inggris, Belgia dan Filipina, serta menuntut para pengunjung dari Amerika Serikat (AS), Prancis, dan Jerman, untuk menyertakan hasil tes kesehatan tambahan sebagai tanggapan atas peningkatan kasus Covid-19 di seluruh dunia.

Larangan itu sendiri merupakan upaya pembatasan perbatasan paling keras yang pernah diberlakukan oleh sebuah negara di dunia sebagai tanggapan terhadap pandemi.

"Untuk sementara, Tiongkok telah menangguhkan masuknya warga negara non-Tiongkokyang bepergian dari Inggris, bahkan jika mereka telah memiliki visa dan izin tinggal yang sah," demikian bunyi pernyataan Kedutaan BesarTiongkokdi London.

Selain di Inggris, Kedutaan BesarTiongkokdi Belgia dan Filipina juga merilis pernyataan serupa yang mengumumkan pembatasan pelancong dari kedua negara itu.

Menanggapi larangan itu Kamar Dagang Inggris diTiongkok telah menyampaikan keprihatinannya. "Kami prihatin dengan pengumuman larangan masuk yang amat mendadak itu dan kami menunggu klarifikasi lebih lanjut tentang kapan larangan itu akan dicabut," kata Kamar Dagang Inggris diTiongkok.

Larangan kunjungan pelancong non-Tionghoadari Inggris dikeluarkan setelah negara itu pada Kamis mulai memberlakukan penguncian (lockdown) selama sebulan.Jumlah kematian akibat Covid-19 di Inggris saat ini adalah yang tertinggi di Eropa dan setiap harinya di negara itu dilaporkan ada penambahan infeksi lebih dari 20.000 kasus. Sedangkan Belgia, memiliki jumlah kasus baru terkonfirmasi per kapita tertinggi di Eropa, dan Filipina memiliki jumlah infeksi dan kematian tertinggi kedua di Asia Tenggara setelah Indonesia.

Larangan tersebut merupakan pembalikan sebagian dari langkah pelonggaran yang dikeluarkan pada 28 September lalu saat Tiongkokmembolehkan semua orang asing dengan izin tinggal yang sah untuk masuk. Pada Maret,Tiongkoktelah melarang masuknya semua orang asing sebagai tanggapan terhadap terjadinya epidemi.

Persyaratan Tes

Dengan mulai diberlakukannya larangan ini, maka terhitung mulai 6 November semua penumpangpesawatdari AS, Prancis, Jerman, dan Thailand yang menuju ke Tiongkok daratan harus menjalani tes asam nukleat dan tes darah untuk antibodi terhadap virus korona. Tes itu harus dilakukan tidak lebih dari 48 jam sebelum keberangkatan.

Jikadalam perjalanan keTiongkokpenumpang perlu berhenti untuk transit, tes yang sama juga harus dilakukan di negara atau wilayah transit.

Seorang warga negaraTiongkok bernamaLinyi Li yangtelah merencanakan untuk terbang dari Seattle ke Tiongkok pada pertengahan November, terpaksa harus mempercepat jadwal penerbangannya pada 6 November untuk menghindari aturan tersebut, meskipun tarif tiket pesawat naik tiga kali lipat.

"Tiket terjual habis dalam hitungan detik, karena orang-orang semua berebut untuk melewati tenggat waktu," kata Li, 30 tahun. "Saya harus segera untuk menjual banyak barang keluarga saya beberapa hari terakhir ini kalau-kalau saya tidak bisa kembali ke AS," imbuh dia.

Persyaratan serupa diberlakukan pada pelancong dari negara-negara seperti Australia, Singapura, dan Jepang, terhitung mulai 8 November.

Persyaratan pengujian Covid-19 ganda ini tak pernah terjadi sebelumnya. Penumpang yang tiba dengan penerbangan yang diatur secara khusus dari negara-negara seperti India, bahkan bisa menjalani serangkaian tes tersebut.

"Sayangnya, meski secara teknis membiarkan pintu terbuka, perubahan ini menyiratkan larangan de facto bagi siapapun yang mencoba kembali ke kehidupan, pekerjaan, dan keluarga mereka di Tiongkok," komentar Kamar Dagang Uni Eropa diTiongkok seraya mengatakan bahwa tes antibodi tidak tersedia secara luas di banyak negara.

Pada Selasa (3/11) lalu, Maskapai China Southern mengatakan bahwa mereka akan menangguhkan layanan transit untuk penumpang yang berangkat dari 21 negara yang sebagian besar merupakan negara Afrika dan Asia seperti India dan Filipina.

Berdasarkan jadwal terbaru, jumlahpenumpangpenerbangan internasional mingguan dengan tujuanTiongkokdaratan dari akhir Oktober hingga Maret, akan turun sebesar 96,8 persen jika dibandingkan dengan tahun sebelumnya hingga menjadi 592penumpang saja. SB/ST/I-1


Redaktur : Ilham Sudrajat
Penulis : Selocahyo Basoeki Utomo S

Komentar

Komentar
()

Top