Nasional Mondial Ekonomi Megapolitan Olahraga Rona The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Edisi Weekend Foto Video Infografis
Sengketa Teritorial

Tiongkok Kecam Provokasi Terbaru AS di LTS

Foto : istimewa
A   A   A   Pengaturan Font

BEIJING-Kementerian Pertahanan Tiongkok mengecam tindakan AS yang mengirimkan pesawat pembom B-52 miliknya terbang di atas wilayah Laut Tiongkok Timur dan Selatan. Beijing menyebut AS telah melakukan tindakan provokatif.

"Mengenai tindakan provokatif oleh pesawat militer AS di Laut Tiongkok Selatan, kami dengan tegas menentang mereka dan akan mengambil tindakan yang diperlukan untuk menangani massalah ini dengan keras," kata Juru Bicara Kementerian Pertahanan Tiongkok, Ren Guoqiang, di Beijing, Kamis.

Sebelumnya, Rabu (26/9), Pentagon mengumumkan bahwa pesawat pembom miliknya telah melintas di atas Laut Tiongkok Timur dan di wilayah udara internasional di atas Laut Tiongkok Selatan sehari sebelumnya. Pesawat dengan kemampuan membawa senjata nuklir itu melintas LTS dan LTT dengan pengawalan jet tempur Jepang. Penerbangan bomber B-52 ini ini bagi AS merupakan operasi berkesinambungan di kawasan itu.

Akibat dari misi operasi AS ini, Beijing berang dan pekan ini mencabut rencana kunjungan kapal perang AS yang hendak merapat di pelabuhan Hong Kong. Tak hanya itu, Beijing juga membatalkan pertemuan antara pejabat Angkatan Lautnya dengan pejabat AL AS.

Tiongkok terus berupaya meningkatkan keberadaan militernya di kawasan Laut Tiongko Selatan yang dianggap sebagai perairan strategis dan kaya akan sumber daya alam. Tiongkok bahkan mengubah sejumlah pulau karang menjadi pulau buatan dan membangun fasilitas militer di atasnya.

Tindakan Tiongkok ini telah memicu kecaman dari negara lain, seperti Brunei, Malaysia, Filipina, Taiwan dan Vietnam yang juga memiliki klaim di kawasan itu. Pengadilan maritim internasional pada 2016 juga telah memutuskan bahwa klaim Tiongkok tidak berdasar hukum.

Penolakan atas klaim teritorial Tiongkok itu juga diungkapkan AS yang secara rutin mengirimkan armada laut dan udaranya melintasi wilayah hukum internasional yang diklaim Beijing itu. "Penerbangan pesawat pembom pada minggu ini adalah bagian dari operasi yang telah dijadwalkan secara rutin," kata Juru Bicara Pentagon, Letnan Kolonel Dave Eastburn.

"Militer kami secara rutin akan terus terbang dan berlayar dan beroperasi di mana pun hukum internasional mengizinkan pada waktu dan tempat yang kami tentukan," tambahnya.

Sementara itu, Menteri Pertahanan AS, Jim Mattis, mengatakan dirinya tak terlalu khawatir jika peristiwa ini akan menambah ketegangan hubungan bilateral AS-Tiongkok.

"Jika terjadi 20 tahun lalu dan mereka (Tiongkok) tak melakukan militerisasi di LTS, kemanapun pesawat bomber terbang tak akan ada yang mempermasalahkan," kata Menhan Mattis.

"Jadi, peristiwa itu tak ada yang istimewanya, begitu juga saat kapal perang kami melintas di sana (LTS)," imbuh dia.

Ditambahkan Mattis, pihak AS tak akan melakukan perubahan apapun terkait peristiwa itu. "Kami harus bisa melewati periode dimana kita harus belajar untuk mengelola perbedaan masing-masing," ucap Mattis.

AFP/SCMP/I-1


Redaktur : Ilham Sudrajat
Penulis : AFP

Komentar

Komentar
()

Top