Nasional Mondial Ekonomi Megapolitan Olahraga Rona The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Edisi Weekend Foto Video Infografis
Stabilitas Kawasan

Tiongkok Kecam Kapal Perang AS Berlayar Melewati Selat Taiwan

Foto : ANTARA/REUTERS

TINGKATKAN KETEGANGAN I Dokumentasi Kapal perang AS, Mustin dan Benfold, berlayar melintasi Selat Taiwan, dipandang dapat meningkatkan ketegangan dengan Tiongkok.

A   A   A   Pengaturan Font

BEIJING - Tiongkok pada Rabu (23/6) mengecam Amerika Serikat (AS) sebagai "pencipta risiko" keamanan terbesar di kawasan. Hal ini disampaikan setelah kapal perang AS kembali berlayar melalui jalur perairan sensitif yang memisahkan Taiwan dari Tiongkok, Selat Taiwan.

Armada ke-7 Angkatan Laut AS mengatakan kapal perusak peluru kendali kelas Arleigh Burke USS Curtis Wilbur itu melakukan "transit rutin di Selat Taiwan" pada Selasa (22/6) sesuai dengan hukum internasional. "Transit kapal melalui Selat Taiwan menunjukkan komitmen AS terhadap Indo-Pasifik yang bebas dan terbuka," demikian pernyataan angkatan laut AS.

Komando Teater Timur Tentara Pembebasan Rakyat Tiongkok mengatakan pasukan mereka memantau kapal perang AS itu sepanjang perjalanannya dan telah memberikan peringatan.

"Pihak AS sengaja memainkan trik lama yang sama dan menciptakan masalah dan mengganggu hal-hal di Selat Taiwan," katanya.

"Ini sepenuhnya menunjukkan bahwa Amerika Serikat adalah pencipta risiko terbesar bagi keamanan regional, dan kami dengan tegas menentang ini," lanjutnya.

Kementerian Pertahanan Taiwan mengatakan kapal AS itu telah berlayar ke arah utara melalui selat dan "situasinya berjalan seperti biasa".

Mengancam Perdamaian

Kapal yang sama milik AS transit di Selat Taiwan sebulan yang lalu, dan hal itu mendorong Tiongkok menuduh Amerika Serikat telah mengancam perdamaian dan stabilitas.

Misi terbaru AS itu datang sekitar seminggu setelah Taiwan mengatakan 28 pesawat angkatan udara Tiongkok, termasuk pesawat tempur dan pembom berkemampuan nuklir, memasuki zona identifikasi pertahanan udara (ADIZ) Taiwan, yang merupakan serbuan terbesar yang dilaporkan hingga saat ini.

Insiden itu muncul setelah para pemimpin negara Kelompok Tujuh (G7) yang mengeluarkan pernyataan bersama yang menegur Tiongkok atas serangkaian masalah dan menekankan pentingnya perdamaian dan stabilitas di Selat Taiwan. Pernyataan bersama negara G7 itu dikecam oleh Tiongkok dan dianggap sebagai "fitnah".

Angkatan Laut AS telah melakukan operasi transit di Selat Taiwan setiap bulan atau lebih. Amerika Serikat, seperti kebanyakan negara, tidak memiliki hubungan diplomatik formal dengan Taiwan yang demokratis tetapi merupakan pendukung internasional terpenting dan penjual senjata utama bagi Taiwan.

Ketegangan militer antara Taiwan dan Tiongkok telah meningkat selama setahun terakhir, dengan Taipei mengeluhkan Tiongkok yang berulang kali mengirim angkatan udaranya ke zona pertahanan udara Taiwan. n Rtr/Ant/N-3


Redaktur : Marcellus Widiarto
Penulis : Antara

Komentar

Komentar
()

Top