Nasional Mondial Ekonomi Megapolitan Olahraga Rona The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Foto Video Infografis

Tiongkok Jatuhkan Sanksi Dua Kontraktor AS Lockheed Martin dan Raytheon

Foto : MSN/Reuters

Lockheed Martin produsen pesawat dan kontraktor utama di bidang pertahanan asal AS dijatuhi sanksi oleh Kemendag Tiongkok terkait penjualan senjata ke Taiwan.

A   A   A   Pengaturan Font

Kementerian Perdagangan Tiongkok menjatuhkan sanksi terhadap dua industri alutsista AS Lockheed Martin dan Raytheon karena turut berpartisipasi dalam penjualan senjata ke Taiwan.

BEIJING - Otoritas Tiongkok menjatuhkan sanksi terhadap dua kontraktor utama Amerika Serikat di bidang pertahanan, Lockheed Martin Corp dan Raytheon Missiles & Defense.

Kementerian Perdagangan Tiongkok dalam pernyataannya di Beijing, Kamis (16/2), menyampaikan bahwa kedua industri alutsista AS tersebut dilarang melakukan aktivitas terkait perdagangan dengan Tiongkok dan dikenai denda karena turut berpartisipasi dalam penjualan senjata ke Taiwan.

Para pejabat eksekutif kedua perusahaan tersebut juga dilarang masuk Tiongkok, sedangkan izin tinggal dan izin kerja yang diperoleh para pejabat tersebut akan dicabut dan tidak akan diberikan lagi, demikian disampaikan oleh pihak KemendagTiongkok.

Kementerian Tiongkok juga mengenakan denda dua kali lipat dari nilai penjualan senjata kedua perusahaan tersebut ke Taiwan.

Denda itu harus dibayar dalam tempo 15 hari dan kalau melewati jatuh tempo, maka jumlah denda akan lebih besar lagi, kata KemendagTiongkok.

Pemerintah AS pada Februari 2022 menyetujui kemungkinan penjualan sistem peralatan militer senilai 100 juta dolar AS ke Taiwan.

Lockheed Martin dan Raytheon ditunjuk sebagai kontraktor pengadaan alutsista itu.

Sanksi yang dijatuhkan Tiongkok terhadap kedua perusahaan AS tersebut tidak terlepas dari insiden penambakan pesawat sipil nirawak Tiongkok yang terbang di wilayah udara AS.

Tiongkok telah menginformasikan keberadaan pesawat nirawak yang disebut sebagai balon mata-mata itu kepada AS sebagai peristiwa di luar kendali.

Setelah balon itu ditembak jatuh, AS mengenakan sanksi terhadap beberapa perusahaan Tiongkok. Kementerian Luar Negeri Tiongkok menyatakan tidak terima dengan sikap AS itu dan berjanji akan melakukan tindakan balasan.


Redaktur : Lili Lestari
Penulis : Antara

Komentar

Komentar
()

Top