Nasional Mondial Ekonomi Megapolitan Olahraga Rona The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Edisi Weekend Foto Video Infografis
Konflik Perdagangan

Tiongkok Gugat Antidumping Australia ke WTO

Foto : DENIS BALIBOUSE/AFP

Kantor Pusat WTO

A   A   A   Pengaturan Font

BEIJING - Tiongkok pada Kamis (24/6) mengatakan pihaknya telah mengajukan gugatan ke Organisasi Perdagangan Dunia (WTO) yang menentang langkah-langkah antidumping Australia pada berbagai barang. Pernyataan itu menandai peningkatan lebih lanjut dalam ketegangan antara kedua negara.

Gugatan mengenai ekspor roda kereta api, turbin angin, dan bak cuci stainless steel Tiongkok tersebut, muncul seminggu setelah Canberra menentang tarif Beijing yang melumpuhkan ekspor anggur Australia.

"Ini bertujuan untuk menjaga hak dan kepentingan sah perusahaan Tiongkok," kata juru bicara Kementerian Perdagangan Tiongkok, Gao Feng.

"Kami berharap Australia akan mengambil tindakan nyata untuk memperbaiki praktik yang salah, menghindari distorsi dalam perdagangan produk terkait, dan mengembalikan perdagangan tersebut ke jalur normal sesegera mungkin," tegasnya

Sejak 2019, Australia telah memberlakukan tarif pada roda kereta dan turbin angin buatan Tiongkok. Beijing pada November mengumumkan tarif hingga 218 persen untuk anggur Australia, yang dikatakan "dibuang" ke pasar Tiongkok dengan harga bersubsidi.

Penjualan Turun

Tindakan keras itu hampir menutup pasar anggur luar negeri terbesar di Australia, menurut angka resmi penjualan turun dari 1,1 miliar dollar Australia atau sekitar 840 juta dollar AS, menjadi hanya 20 juta dollar Australia.

Perdana Menteri Scott Morrison telah memperingatkan bahwa pemerintahnya akan menanggapi secara paksa negara-negara yang mencoba menggunakan "pemaksaan ekonomi" terhadap Australia.

Keputusan pekan lalu "untuk membela pembuat anggur Australia" datang enam bulan setelah Canberra mengajukan protes terpisah di WTO atas tarif jelai Australia, yang ekspornya ke Tiongkok bernilai sekitar 1 miliar dollar AS per tahun.

Beijing telah memberlakukan sanksi ekonomi yang keras pada berbagai produk Australia dalam beberapa bulan terakhir, mulai dari tarif tinggi hingga praktik mengganggu di beberapa sektor pertanian, batu bara, anggur, dan pariwisata. "Tiongkok menentang penyalahgunaan langkah-langkah pemulihan perdagangan, yang tidak hanya merusak hak dan kepentingan sah perusahaan Tiongkok, tetapi juga merusak kekhidmatan dan otoritas aturan WTO," kata Gao, Senin.

Tetapi tindakan ti-for-tat secara luas terlihat di Canberra sebagai hukuman karena menolak operasi Tiongkok untuk memaksakan pengaruh di Australia, menolak investasi Tiongkok di area sensitif dan secara terbuka menyerukan penyelidikan tentang asal usul pandemi Covid-19.

Awal bulan ini, pertemuan puncak ekonomi maju G7 menggemakan seruan Australia untuk sikap yang lebih keras terhadap praktik perdagangan Tiongkok, dan sikapnya yang lebih tegas secara global. n SB/cna/N-3


Redaktur : Marcellus Widiarto
Penulis : Selocahyo Basoeki Utomo S

Komentar

Komentar
()

Top