Nasional Mondial Ekonomi Megapolitan Olahraga Rona The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Edisi Weekend Foto Video Infografis
Forum Regional

Tiongkok Dukung Pengabaian Hak Kekayaan Intelektual Vaksin Covid-19

Foto : ISTIMEWA

XI JINPING Presiden Tiongkok - Kerja sama saling menguntungkan akan membuka jalan masa depan, sementara kebijakan tertutup, pengucilan, konfrontasi, dan perpecahan hanya akan menciptakan jalan buntu.

A   A   A   Pengaturan Font

BEIJING - Pemerintah Tiongkok mengeklaim telah memasok lebih dari 500 juta dosis vaksin Covid-19 kepada negara-negara berkembang dan mempersiapkan bantuan senilai tiga miliar dollar AS atau sekitar 6,7 triliun rupiah dalam tiga tahun ke depan.

Presiden Tiongkok, Xi Jinping, dalam Pertemuan Informal Pemimpin Ekonomi Kerja Sama Ekonomi Asia- Pasifik (APEC) yang disampaikan melalui saluran video dari Beijing, akhir pekan lalu, mengatakan telah mendanai Sub-Fund Kerja Sama APEC untuk memerangi pandemi Covid-19 dan pemulihan ekonomi global.

Menurut dia, Tiongkok mendukung pengabaian hak kekayaan intelektual pada vaksin Covid-19 dan akan bekerja dengan pihak lain untuk mendorong keputusan awal Organisasi Perdagangan Dunia (WTO) dan lembaga internasional lainnya.

Tiongkok juga secara aktif akan menjamin stabilitas rantai pasokan vaksin secara global.

"Ekonomi digital global merupakan entitas yang terbuka. Kerja sama saling menguntungkan akan membuka jalan masa depan, sementara kebijakan tertutup, pengucilan, konfrontasi, dan perpecahan hanya akan menciptakan jalan buntu," kata Xi, yang juga Sekretaris Jenderal Partai Komunis Tiongkok (CPC) itu seperti dikutip dari Antara.

Sebelumnya, Tiongkok telah memberikan bantuan vaksin dan konsentrator oksigen kepada pemerintah Indonesia untuk mengatasi gelombang kedua Covid-19 yang terus memburuk.

"Terkait pembangunan pusat produksi vaksin di Indonesia, Tiongkok ingin bergandengan tangan dengan Indonesia dalam penelitian dan pengembangan vaksin Covid-19 dan bekerja sama menjadikan vaksin sebagai barang yang mudah diakses dan terjangkau oleh masyarakat dunia," kata Juru Bicara Kementerian Luar Negeri Tiongkok, Zhao Lijian.

Kesenjangan Vaksinasi

Presiden RI, Joko Widodo (Jokowi), yang turut hadir dalam Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) Informal Kerja Sama Ekonomi Asia Pasifik (APEC) juga menyerukan solidaritas dan kerja sama antarnegara di dunia untuk bersama-sama melawan pandemi Covid-19.

Kepala Negara dalam kesempatan itu juga menyoroti masih tingginya kesenjangan vaksinasi.

Jokowi dalam kesempatan itu berharap APEC dapat berkontribusi untuk menutup ketimpangan vaksinasi global, termasuk melalui program berbagi dosis lewat Covax Facility.

Masih lebarnya kesenjangan vaksinasi di dunia, kata Jokowi, terlihat dari data penyuntikan dosis vaksin di kawasan Asia Tenggara (Asean) yang baru mencapai 17,63 persen dari total populasi, bagitu juga di kawasan Afrika baru 4,3 persen dari populasi.

Sementara di kawasan Amerika Utara dan Eropa masing-masing sebesar 77,73 persen dan 76,81 persen dari total populasi.

Dalam hal vaksin, Jokowi mengimbau agar pertimbangan epidemiologis harus selalu menjadi utama, bukan pertimbangan pengaruh politik. APEC, tambah Presiden, juga harus mendorong peningkatan produksi vaksin global.

"Beberapa strategi yang harus dilakukan, yaitu diversifikasi produksi vaksin ke negara berkembang, eliminasi hambatan perdagangan terkait bahan baku vaksin, kemudian dukungan terhadap TRIPS waiver untuk mengatasi pandemi, dan alih teknologi vaksin terkini," usul Presiden.

Presiden Jokowi juga menegaskan bahwa pemulihan ekonomi mustahil dilakukan bila pandemi belum berakhir. Pemulihan kesehatan harus didahulukan sehingga perang melawan Covid-19 bisa segera dimenangkan.

n bud/E-9


Redaktur : Vitto Budi
Penulis : Vitto Budi

Komentar

Komentar
()

Top