Nasional Mondial Ekonomi Megapolitan Olahraga Rona The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Edisi Weekend Foto Video Infografis

Tiongkok dan AS Akan Menyetujui Pembukaan Kembali Konsulat

Foto : Istimewa

Presiden Xi Jinping dan Presiden Joe Biden akan menyepakati kerangka kerja untuk mengurangi ketegangan perdagangan yang meletus selama pemerintahan Trump.

A   A   A   Pengaturan Font

WASHINGTON -Politico pada Kamis (4/11) melaporkan,Presiden Amerika Serikat (AS), Joe Biden dan pemimpinTiongkok,Xi Jinping, akan mengumumkan pembukaan kembali konsulat yang ditutup tahun lalu. Itu menjadi salah satu langkah terbesar untuk memperbaiki hubungan kedua negara yang retak selama pemerintahan Trump.

Mengutip sumber yang tidak disebutkan, kedua pemimpin, yang merencanakan pertemuan puncak virtual dalam waktu dekat, juga kemungkinan akan mengumumkan pelonggaran pembatasan visa.

"Xi dan Biden dapat menyepakati kerangka kerja untuk mengurangi ketegangan perdagangan yang meletus selama pemerintahan Trump, dan Biden kemungkinan akan mencari lebih banyak pembicaraan antara utusan iklim,"kata situs web berita itu.

Pada Juli 2020, Washington mengatakan kepadaTiongkokuntuk menutup konsulatnya di Houston, mendorong Beijing untuk membalas dengan perintah penutupan fasilitas diplomatik AS di kota barat daya Chengdu.

Pemerintahan Trump mengatakan langkah itu diperlukan karenaTiongkokmengarahkan aktivitas kriminal dan rahasia untuk mencuri rahasia dagang, dan melakukan operasi pengaruh yang memfitnah di seluruh AS, meskipun tidak pernah memberikan bukti tentang itu. Kedua negara juga melancarkan pembatasan visa bagi pelajar dan jurnalis selama masa jabatan Donald Trump.

Empat anggota parlemen Demokrat juga telah menulis surat kepada Biden, mendesaknya untuk menjadikan langkah-langkah pengurangan risiko nuklir denganTiongkoksebagai prioritas utama dalam pertemuan dengan Xi.

Beijing melihat langkah-langkah seperti itu sebagai upaya untuk membawa mereka ke meja perundingan nuklir yang bertujuan untuk membekukan program mereka.

Pentagon pada Rabu memperingatkanTiongkoktelah meningkatkan kemampuan senjata nuklirnya lebih cepat dari yang diyakini sebelumnya, sebuah perkembangan yang muncul setelah laporan bahwaTiongkokmenguji rudal hipersonik.

Pada Jumat, Global Times, sebuah tabloid Partai Komunis nasionalistikTiongkok, mengutip apa yang dikatakan para ahli militer yang mengatakan bahwa laporan Departemen Pertahanan itu "spekulatif" dan melayani "tujuan hegemonik Washington sendiri"

Hingga sekarang, belum ada jadwal pasti untuk KTT video Xi-Biden yang direncanakan.


Redaktur : Marcellus Widiarto
Penulis : Selocahyo Basoeki Utomo S

Komentar

Komentar
()

Top