Tiongkok Buat Tiruan Kapal Perang

WASHINGTON DC - Pantauan citra satelit memperlihatkan bahwa Tiongkok telah membangun sejumlah tiruan kapal perang Amerika Serikat (AS) termasuk kapal induk. Pembuatan kapal-kapal tiruan itukemungkinan untuk target latihan serangan ke beberapa alutsista paling ampuh AS yang dikerahkan di Pasifik.

Armada tempur Angkatan Laut AS yang berpusat di sekitar kapal induk, adalah salah satu alutsista paling kuat yang dimiliki AS. Salah satu kapal induk itu ada di Armada ke-7 di Pasifik, yang bertugas mengawasi area potensi konflik utama seperti Taiwan dan Laut Tiongkok Selatan.

Tiongkok diketahui telah mengembangkan misil antikapal selama bertahun-tahun, termasuk misil yang mampu menghancurkan kapal induk.

"Dari citra satelit yang diambil bulan lalu oleh Maxar Technologies dan dikirimkan keAFPpada Minggu (7/11) memperlihatkan tiruan dari kapal induk Angkatan Laut AS terlihat di Gurun Taklamakan di wilayah Xinjiang, Tiongkok barat," laporAFPpada Senin (8/11).

Pada citra satelit itu terlihat setidaknya satu tiruan seperti kapal induk dan satu lagi tiruan kapal perusak. Salah satu target tiruan kapal perang itu terlihat dipasang pada sistem transportasi kereta api.

"Tiruan kapal perang itu dibuat dalam skala penuh," lapor US Naval Institute (USNI). "Analisis waktu dari citra satelit menunjukkan bahwa tiruan kapal induk pertama kalinya dibangun antara Maret dan April 2019," imbuh USNI.

Berdasarkan laporan perusahaan intelijen AllSource Analysis yang dikutip oleh USNI menyatakan bahwa Gurun Taklamakan sebelumnya telah digunakan untuk menguji misil balistik.

Modernisasi Militer

Menurut laporan Pentagon yang dirilis pekan lalu menyatakan bahwa Beijing saat ini diketahui sedang berupaya untuk memodernisasi alutsistanya.

"Banyak persenjataan yang dirancang untuk membantu menetralisir kapal perang AS yang paling penting jika terjadi konflik regional," ungkap Pentagon.

"Militer Tiongkok telah mengerahkan misil-misil ini dalam latihan perangnya dan latihan ini telah mengirimkan sinyal ancaman untuk audiens di kawasan regional dan global," ungkap Laksamana Angkatan Laut AS, Philip Scot Davidson, yang menjabat sebagai panglima dari Komando Indo-Pasifik AS, kepada Senat AS pada Maret tahun ini.

"Tugas mereka selama latihan perang skala besar menunjukkan fokus militer Tiongkok untuk melawan potensi intervensi pihak ketiga selama krisis regional," pungkas Davidson. AFP/I-1