Nasional Mondial Ekonomi Megapolitan Olahraga Rona The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Edisi Weekend Foto Video Infografis

Tiongkok Boyong Gelar Juara Piala Sudirman

Foto : AFP/ WANG ZHAO
A   A   A   Pengaturan Font

Tiongkok berhasil meraih gelar Piala Sudirman untuk ke-11 kalinya setelah menundukkan Jepang 3-0.

NANNING - Tiongkok berhasil meraih gelar Piala Sudirman 2019 usai menang 3-0 atas Jepang di Guangxi Sports Center Gymnasium, Nanning, Sabtu (25/5). Gelar ini merupakan gelar ke-11 bagi tim Negeri Tirai Bambu.

Tuan rumah Tiongkok memimpin 1-0 setelah ganda putra Li Junhui/Liu Yuchenn mengalahkan pasangan Jepang, Hiroyuki Endo/Yuta Watanabe dengan dua gim langsung 21-18 dan 21-10.

Setelah kemenangan mudah yang diraih ganda putra, Tiongkok harus bersusah payah merebut poin kedua dari sektor tunggal putri. Chen Yufei butuh tiga gim untuk mengalahkan Akane Yamaguchi.

Pertarungan ketat gim pertama dimenangi Akane dengan 21-17. Namun, Yufei bangkit untuk memenangi dua gim berikutnya 21-16 dan 21-17.

Unggul 2-0 membuat Tiongkok bisa mengunci gelar juara jika memenangi pertarungan di sektor tunggal putra yang mempertemukan Shi Yuqi dengan Kento Momota.

Peluang untuk Jepang memaksakan final berlanjut ke pertandingan keempat sempat terbuka saat Kento mengalahkan Shi Yuqi di gim pertama dengan 21-15. Namun, Shi Yuqi rupanya tidak menyerah begitu saja. Pebulutangkis nomor dua dunia itu tampil superior di gim kedua untuk menang 21-5.

Di gim penentuan, pebulutangkis 23 tahun semakin sulit dibendung Kento. Shi Yuqi menutup gim ketiga dengan 21-11.

Hasil tersebut membuat Tiongkok berhasil memastikan gelar juara tanpa perlu memainkan dua pertandingan tersisa. Gelar yang diraih di kandang sendiri ini jadi yang ke-11 bagi China sejak Piala Sudirman pertama kali berlangsung tahun 1989. Sementara Jepang sekali lagi menjadi runner-up setelah pada 2015 juga kalah di final.

Korea Selatan berada di bawah Tiongkok dengan mengoleksi empat gelar. Sementara Indonesia baru meraih satu gelar juara.

Fisik dan Mental

Sementara itu, Indonesia tersingkir di babak semifinal Piala Sudirman, setelah dipaksa mengakui keunggulan Jepang di hampir semua lini dan menelan kekalahan 1-3 di Nanning, Sabtu (25/5) malam.

Ganda putra andalan Marcus Fernaldi Gideon/Kevin Sanjaya Sukamuljo sempat memupuk asa Indonesia untuk lolos ke final, ketima mengamankan poin pertama dengan menundukkan pasangan Takeshi Kamura/Keigo Sonoda 21-14, 21-18. Namun Jepang kemudian berbalik meraih tiga poin berikutnya untuk memastikan satu tempat di final menghadapi tuan rumah China, usai memenangi nomor tunggal putri, tunggal putra dan ganda putri.

Di nomor tunggal putri, Akane Yamaguchi tak membiarkan Gregoria Mariska Tunjung mengulangi kejutan laiknya di Asian Games 2018 dan menang 13-21, 13-21. Anthony Sinisuka Ginting yang diharapkan memberikan poin kedua bagi Indonesia memberikan perlawanan ketat kepada Kenta Momota, namun dipaksa menyerah di tangan peringkat satu dunia itu 17-21, 19-21.

Harapan Indonesia mengulangi skenario melawan Chinese Taipei dengan bertumpu pada sektor ganda, mendapati kenyataan pahit ketika pasangan Greysia Polii/Apriani Rahayu kalah dari Mayu Matsumoto/Wakana Nagahara, 15-21, 17-21.

Kepala bidang pembinaan dan prestasi PB PBSI, Susy Susanti mengatakan Indonesia memang mencapai target PBSI yakni semifinal, namun mimpi membawa pulang Piala Sudirman setelah 30 tahun berpisah harus berlanjut lagi, setidaknya untuk dua tahun ke depan. "Dua tahun lalu kita tidak sampai ke delapan besar, tapi tahun ini bisa masuk ke semifinal, lebih baik lagi," kata Susy.

Catatan untuk tunggal putra Indonesia dari Susy adalah harus meningkatkan konsistensi. Untuk tunggal putri, "masih butuh kerja keras dan penanganan lebih lagi," kata Susi melengkapi.

Meski menilai sektor ganda putri sudah memperlihatkan kekompakan tim yang solid, Susy menyoroti kebutuhan peningkatan kekuatan dan ketahanan baik fisik maupun mental. "Para pemain putri Jepang saat ini memiliki ketahanan yang tinggi, itu yang jadi pembenahan untuk kita. " Ant/S-2


Redaktur : Sriyono
Penulis : Antara

Komentar

Komentar
()

Top