Nasional Mondial Ekonomi Daerah Megapolitan Olahraga Rona The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Edisi Weekend Foto Video Infografis

Tiongkok akan Jadikan Vaksin Covid-19 sebagai "Barang Bebas Global"

Foto : ANTARA FOTO/Xinhua/Zhang Yuwei
A   A   A   Pengaturan Font

BEIJING - Tiongkok akan meningkatkan kerja sama internasional jika berhasil mengembangkan vaksin virus korona jenis baru atau Covid-19, kata menteri sains dan teknologi, Minggu (7/6).

"Tiongkok akan membuat vaksin menjadi 'barang publik global' ketika sudah siap," kata Menteri Wang Zhigang, pada konferensi pers di Beijing.

Sebelumnya, pemerintah Tiongkok mengungkapkan telah mengalokasikan dana sebesar 20 juta dollar AS (sekitar 281 miliar rupiah) untuk Aliansi Vaksin dan Imunisasi Global (GAVI) selama periode 2021-2025.

"Langkah itu diambil untuk meningkatkan kerja sama vaksin Covid-19 secara global dalam mengembangkan vaksin Covid-19, sejalan dengan komitmen untuk menyediakan kebutuhan masyarakat global," kata Perdana Menteri Li Keqiang saat menyampaikan pidato secara virtual pada KTT Vaksin Global 2020, Kamis (4/6).

Para pengamat menilai kehadiran pejabat senior itu menunjukkan bahwa Tiongkok sangat mementingkan kerja sama dengan dunia di tengah pandemi selain Tiongkok memang telah berkomitmen melindungi kehidupan umat manusia.

KTT tahun ini, yang diketuai oleh Inggris, telah berhasil menghimpun dana sekurang-kurangnya 7,4 miliar dollar AS (sekitar 104 triliun rupiah) untuk mendanai GAVI. Dana tersebut antara lain berasal dari Bill and Melinda Gates Foundation, WHO, dan Unicef.

Terdapat 10 vaksin yang sedang di uji klinis dan 123 kandidat vaksin sedang menjalani evaluasi praklinis sebagaimana disebutkan dalam laporan terbaru WHO pada Kamis (4/6).

Di antara 10 vaksin tersebut, lima di antaranya dikembangkan oleh Tiongkok dan kini memasuki uji klinis tahap kedua.

Satu vaksin diregistrasi oleh pengembang dari Tiongkok, Jerman, dan Amerika Serikat dan saat ini memasuki tahap pertama uji klinis.

Hingga kini, jumlah infeksi di Tiongkok, tempat laporan virus corona pertama kali muncul pada akhir tahun lalu, mencapai 83.036. Sementara itu, jumlah kematian masih berjumlah 4.634. Ant/I-1


Redaktur : Ilham Sudrajat
Penulis : Antara

Komentar

Komentar
()

Top