Tiongkok Akan Jadi Tujuan Investasi Menjanjikan bagi Perusahaan Asing

JAKARTA - Pemerintah Tiongkok akan menyediakan lingkungan bisnis yang lebih berorientasi pasar, berbasis hukum, dan internasional bagi perusahaan asing, serta tetap menjadi tujuan investasi yang menjanjikan bagi pelaku usaha dari Jerman, Australia, dan seluruh dunia.

Juru Bicara Kementerian Luar Negeri Tiongkok, Wang Wenbin, menyatakan hal itu saat dimintai komentar soal survei yang dilakukan oleh Kamar Dagang Jerman di Tiongkok dan Kamar Dagang Tiongkok-Australia pada masing-masing bisnis warga Jerman dan Australia di Tiongkok.

Seperti dikutip dari Antara, menurut laporan itu, sebagian besar perusahaan yang disurvei optimistis dengan peluang pasar dan keuntungan di Tiongkok.

Mengutip kedua survei tersebut, Wang menuturkan hasil kedua survei tersebut juga menunjukkan 77 persen perusahaan Jerman yang disurvei memperkirakan peningkatan pertumbuhan tahunan industri mereka dalam lima tahun mendatang, sementara 66 persen perusahaan Australia di Tiongkok yang disurvei berencana kembali atau melampaui tingkat investasi prapandemi.

Sebanyak 58 persen responden Australia mengindikasikan Tiongkok masuk dalam tiga prioritas teratas mereka terkait rencana investasi global dalam tiga tahun mendatang, papar Wang, seraya menambahkan data angka tersebut mencerminkan kepercayaan komunitas internasional terhadap prospek ekonomi Tiongkok.

Wang mengatakan peringkat Indeks Pembangunan Manusia Tiongkok pada 2021 naik enam posisi dari 2019. Wang menyampaikan tingkat pertumbuhan rata-rata ekonomi Tiongkok pada 2020 dan 2021 mencapai 5,1 persen, menjadikannya salah satu ekonomi utama yang memiliki kinerja terbaik.

Terus Meningkat

Dengan penerapan kebijakan Covid-19 yang ditingkatkan dan disesuaikan secara bertahap, ekonomi Tiongkok diperkirakan akan meningkat lebih lanjut.

Wang mengatakan Tiongkok berkomitmen pada kebijakan nasional mendasarnya untuk membuka diri pada dunia luar dan mengejar strategi keterbukaan yang saling menguntungkan, serta negara itu berupaya untuk berkontribusi dalam membangun ekonomi global yang terbuka.

Namun, kebijakan Tiongkok ini mendapat masalah karena adanya investasi yang tidak sah. Pemerintah Taiwan mengatakan pada Sabtu (17/12) akan menjatuhkan denda kepada Foxconn atas dugaan investasi yang tidak sah di perusahaan pembuatcipdi Tiongkok.

Reuters mewartakan Taiwan telah mewaspadai ambisi Tiongkok untuk meningkatkan industri semikonduktor dengan memperketat undang-undang untuk mencegah Tiongkok mencuri teknologicip.

Foxconn, pemasok utama Apple Inc dan pembuat iPhone, mengungkapkan pada Juli bahwa mereka merupakan pemegang saham konglomeratcipTiongkok Tsinghua Unigroup.

Pada Jumat, Foxconn mengatakan dalam pengajuan ke bursa saham Taipei, anak perusahaannya di Tiongkok telah setuju untuk menjual seluruh saham ekuitasnya di Tsinghua Unigroup.