Nasional Mondial Ekonomi Megapolitan Olahraga Rona The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Edisi Weekend Foto Video Infografis
Kebijakan Pemerintah

Tiongkok Akan Buka Sektor Jasa untuk Tingkatkan Investasi

Foto : GIANLUIGI GUERCIA / POOL / AFP

Xi Jinping, Presiden Tiongkok

A   A   A   Pengaturan Font

BEIJING - Presiden Tiongkok, Xi Jinping, mengatakan akan membuka sejumlah industri jasa lebih luas untuk meningkatkan perdagangan dan investasi lintas batas. Tiongkok akan memudahkan akses pasar di sektor jasa negaranya.

"Mendorong pembukaan perdagangan jasa lintas batas dan terus memperluas keterbukaan kelembagaan, istilah yang mengacu pada reformasi standar domestik agar sejalan dengan norma internasional," kata Xi dalam video pidato di Pameran Perdagangan Jasa Internasional Tiongkok 2023, di Beijing, Sabtu (3/9).

Dikutip dari South China Morning Post, menurut Xi, Tiongkok akan melakukan negosiasi mengenai apa yang disebut daftar negatif perdagangan dan investasi di bidang jasa, dan membuka lebih luas di bidang-bidang, seperti telekomunikasi, pariwisata, hukum, dan ujian kejuruan.

Pakar keuangan di Universitas Renmin di Beijing, Zhao Xijun, mengatakan meningkatkan perdagangan jasa dan membuka sektor ini akan menjadi tantangan bagi Tiongkok karena hal itu melibatkan standar berbeda yang diadopsi oleh berbagai negara dan budaya.

"Tiongkok memiliki pasar yang besar untuk berbagai layanan, termasuk telekomunikasi, hukum, pariwisata, dan ujian kejuruan. Namun, banyak pekerjaan yang harus dilakukan pemerintah untuk menyelaraskan standar domestik dengan norma internasional," kata Zhao.

"Selain itu, ada permasalahan keamanan nasional yang harus diatasi. Sebelum sektor jasa dibuka sepenuhnya, mekanisme penyelesaian perselisihan harus disusun," katanya.

Pemulihan Lamban

Tiongkok menghadapi pemulihan ekonomi domestik yang lamban sejak mengakhiri pembatasan ketat akibat Covid-19 pada Desember.

Pada Jumat, Beijing merilis serangkaian langkah dukungan terbaru untuk meningkatkan konsumsi rumah tangga, menyelamatkan pasar properti, dan menopang yuan. Sejauh ini kebijakan-kebijakan tersebut merupakan kebijakan yang paling substansial untuk meningkatkan konsumsi pasca-Covid, termasuk menurunkan suku bunga bagi pemegang hipotek dan pemotongan pajak untuk keluarga dengan anak-anak dan kerabat lanjut usia.

Dalam beberapa bulan terakhir, negara dengan ekonomi terbesar kedua di dunia ini telah kehilangan tenaga karena melemahnya yuan, sementara permasalahan properti dan tekanan utang lokal telah meningkatkan kekhawatiran bahwa akan terjadi peningkatan risiko keuangan.

"Tiongkok akan tetap berkomitmen untuk memajukan keterbukaan berstandar tinggi, mengupayakan modernisasi Tiongkok di semua lini dengan pembangunan berkualitas tinggi, dan menciptakan peluang baru untuk kerja sama terbuka di seluruh dunia," kata Xi.


Redaktur : Marcellus Widiarto
Penulis : Selocahyo Basoeki Utomo S

Komentar

Komentar
()

Top