Tingkatkan Layanan dengan Aplikasi Sirika
Kepala BKKBN, Hasto Wardoyo, saat membuka Training of Trainer (TOT) Pelatihan Teknis Sistem Digital Manajemen Rantai Pasok, di Jakarta, Senin (6/7).
JAKARTA - Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) mengembangkan aplikasi sistem informasi rantai pasok alat dan obat kontrasepsi (Alokon) atau Sirika. Aplikasi tersebut merupakan sistem pengolahan data pelaporan logistik dan pengelolaan dalam penyediaan Alokon pelayanan KB yang berkualitas.
"Aplikasi tersebut merupakan komitmen BKKBN untuk terus berusaha memastikan bahwa rantai pasok alat kontrasepsi tidak out of stock ataupun over stock di satu provinsi dan provinsi lainnya di seluruh Indnonesia," kata Kepala BKKBN, Hasto Wardoyo, saat membuka Training of Trainer (TOT) Pelatihan Teknis Sistem Digital Manajemen Rantai Pasok, di Jakarta, Senin (6/7).
Hasto menjelaskan rantai pasok menjadi salah satu variabel faktor penting untuk sukses menaikkan Modern Contraceptive Prevalence Rate (MCPR). Menurutnya, aplikasi Sirika sangat penting untuk mengantar kesukseskan dalam rangka menaikkan MCPR.
Selain itu, kata Hasto, aplikasi Sirika bertujuan menurunkan unmet need atau keinginan pasangan usia subur (PUS) terhadap suatu jenis alat kontrasepsi yang tidak tersedia. Sehingga, mereka mengambil keputusan tidak menggunakan alat atau metode kontrasepsi. "Kalau menurut saya komponen untuk sukses itu salah satu ya persediaan yang real time," jelasnya.
Tingkatkan Akuntabilitas
Halaman Selanjutnya....
Redaktur : Marcellus Widiarto
Komentar
()Muat lainnya