Nasional Mondial Ekonomi Megapolitan Olahraga Rona The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Foto Video Infografis

Tingkatkan Kualitas SDM, Bawaslu Bali Tak Ingin Generasi Muda Hanya Jadi Objek Politik

Foto : ANTARA-HO Bawaslu Bali

Anggota Bawaslu Bali I Wayan Widyardana Putra (dua dari kanan) dalam acara Sosialisasi Pengawasan Partisipatif dengan tajuk Sinergi Mengawasi untuk Demokrasi Maju di Kabupaten Badung, Senin (10/4/2023).

A   A   A   Pengaturan Font

Semua elemen bangsa hendaknya mendukung upaya meningkatkan kualitas SDM, Bawaslu Bali tak ingin generasi muda hanya jadi objek politik.

Badung - Tingkatkan kualitas SDM. Badan Pengawas Pemilihan Umum Provinsi Bali tidak ingingenerasi muda di Pulau Dewata hanya menjadi objek politik dalam pemilu karena semua hal yang dirasakan saat ini merupakan buah hasil keputusan politik.

"Masuklah ke ruang-ruang politik, utarakan ide dan gagasan milenial di sana. Politik itu ajang adu gagasan untuk menentukan arah bangsa ini ke depan," kata anggota Bawaslu Bali I Wayan Widyardana Putra di Kuta, Kabupaten Badung, Senin.

Widyardana menyampaikan hal tersebut dalam acara Sosialisasi Pengawasan Partisipatif dengan tajuk "Sinergi Mengawasi untuk Demokrasi Maju". Peserta sosialisasi terdiri dari organisasi yang tergabung dalam Cipayung Plus

Koordinator Divisi Pencegahan, Partisipasi Masyarakat dan Hubungan Masyarakat Bawaslu Bali ini menambahkan lembaganya ingin menyadarkan generasi muda agar tidak hanya menjadi objek politik.

"Harus ada gerakan nyata dalam bentuk gagasan yang bisa mengubah iklim politik," ucapnya.

Senada dengan Widyardana, Koordinator Divisi Hukum dan Penyelesaian Sengketa Bawaslu Bali I Ketut Rudia yang juga hadir dalam acara tersebut mengajak generasi milenial untuk turut serta bergabung dalam pengawasan partisipatif.

"Jangan lahirkan pimpinan yang salah, awasi prosesnya juga, ikut berkontribusi. Bawaslu ini selalu terbuka untuk forum-forum diskusi kok," kata Rudia.

Di sisi lain, Erik Kurniawan dari Sindikasi Pemilu dan Demokrasi mengatakan sepanjang sistem demokrasi masih dipertahankan, sepanjang itu juga kesempatan terbuka bagi anak-anak muda bebas menentukan langkah tujuan politiknya.

"Demokrasi memberikan kesempatan kepada siapa pun untuk menentukan pandangan, langkah, dan aksi politiknya," kata Erik.


Redaktur : Marcellus Widiarto
Penulis : Antara

Komentar

Komentar
()

Top